Dia menjelaskan sebelum mengambil peran ada beberapa gejala awal seseorang mengalami stres yang mengarah pada bunuh diri. Biasanya, orang dengan gejala tersebut suka menyendiri, tidak merespons lingkungan sosial, bicara melantur, hingga membicarakan kematian dengan tidak wajar.
"Kemudian sudah melihat tanda-tanda yang aneh dari orang itu, sudah tidak memiliki semangat hidup dan sudah seperti putus asa, boleh pada saat itu kita mendampinginya," ungkap Farida kepada Medcom.id, Senin, 10 Oktober 2022.
Dia menyebut orang dengan kondisi stres hingga depresi harus didampingi. Farida mengatakan pendampingan sangat penting bagi orang dengan kondisi itu.
"Pada kondisi sampai pada depresi itu harus didampingi ya, karena itu penting sekali buat mereka. Mereka itu perlu pendampingan terus menerus, perlu ditemani," tutur dia.
Farida mengatakan pendampingan ialah langkah antisipasi orang tersebut pergi sendirian. Sebab, bila tidak didampingi dan pergi sendiri bisa saja hal buruk terjadi.
"Saat dia pergi sendirian, lalu dia ke mana gitu, menabrakkan diri ke kereta api kan, itu perlu diwaspadai," ujar dia.
Farida mengatakan bila perlu, orang dengan gejala tersebut dirujuk ke psikolog. Hal itu untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
"Kalau perlu mereka kita rujuk pada profesional seperti ke psikolog atau psikatri ketika dia sudah ada pikiran bunuh diri, dia sudah ada pada tahap delusi halusinasi dan sebagainya," tutur dia.
| Baca juga: Sering Overthinking? Awas, Bisa Jadi Pemicu Awal Bunuh Diri! |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
