Muhammadiyah sudah ada sejak pergerakan nasional kemerdekaan Indonesia. Menurut etimologisnya, nama Muhammadiyah diambil dari bahasa Arab – “Muhammad+ya Nisbiyah,” yang berarti pengikut Nabi Muhammad. Sementara itu, secara terminologi, nama tersebut dapat diartikan sebagai gerakan Islam.
Berikut ini sejarah berdirinya Muhammadiyah dikutip dari laman Zenius:
Sejarah berdirinya Muhammadiyah
Dahulu, agama Islam banyak dipengaruhi oleh hal-hal atau kepercayaan mistik. Sehingga pada 18 November 1912, K.H. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah.Dia berharap organisasi ini dapat menjadi tempat untuk memperjuangkan, menyiarkan, serta memurnikan kembali ajaran-ajaran agama Islam dengan bersumber dari Al-Qur’an.
Maraknya Kristenisasi serta paham-paham modernisasi yang merebak di Indonesia sebagai dampak dari imperialisme Eropa, juga menjadi faktor bagi mayoritas Islam di Indonesia untuk memperluas gerakan Muhammadiyah.
Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi berdirinya perserikatan Muhammadiyah, di antaranya:
Faktor Internal
Lekatnya nilai-nilai tradisionalisme akibat budaya Hindu-Buddha serta kepercayaan lokal menjadikan beberapa umat Islam masih mencampuradukkan tradisionalisme tersebut ke dalam ajaran Islam.Lemahnya lembaga pendidikan Islam di Indonesia dalam hal ini pesantren belum mampu memberikan pembelajaran dan pendidikan mengenai ilmu pengetahuan umum. Padahal, ilmu pengetahuan umum merupakan hal penting, terutama sebagai bekal bagi umat Islam untuk memahami dan mengadaptasi diri dengan perkembangan zaman.
Faktor Eksternal
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia yang membawa serta misi gospel atau penyebaran ajaran Nasrani sehingga menyebabkan masuk dan berkembangnya ajaran Kristen di Indonesia.Nilai-nilai budaya Barat yang terbawa akibat kolonialisme Eropa di Indonesia memengaruhi perubahan kebijakan serta sikap para umat Islam menjadi tak acuh menjalani ajaran agama dalam hidupnya.
Perserikatan ini kemudian bergerak diawali dari kegiatan berbasis dakwah, seperti pengajian Sidratul Muntaha kepada para wanita serta kaum muda Indonesia. Kemudian, peran Muhammadiyah terhadap pendidikan Tanah Air diwujudkan melalui Hooge School Muhammadiyah – berubah menjadi Kweekschool Muhammadiyah, yang kini menjadi Madrasah Mu’allimin (sekolah khusus laki-laki) dan Mu’allimaat Muhammadiyah (sekolah khusus perempuan) di Yogyakarta.
Organisasi ini terus-menerus memberikan pembaruan baik di bidang agama maupin pendidikan, sosial, dan politik. Tentunya, organisasi ini juga berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan RI, yakni meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia sehingga lebih bermartabat.
Dalam rangka menyambut momen penting ini, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah merilis tema dan logo resmi Milad Muhammadiyah 2025. Logo tersebut memuat berbagai simbol yang sarat makna, mencerminkan filosofi, nilai, dan semangat gerakan Muhammadiyah dalam memperkuat kesejahteraan bangsa secara lahiriah maupun rohaniah.
Berikut tema dan makna logo milad ke-113 Muhammadiyah yang dikutip dari laman resminya
Tema Milad ke-113 Muhammadiyah
Milad ke-113 Muhammadiyah tahun ini mengangkat tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan tema ini diangkat untuk memperkuat dan memperluas usaha dalam memajukan kesejahteraan masyarakat yang berorientasi pada kesejahteraan sosial ekonomi.Selain itu, tema ini menekankan tumpuan pada kesejahteraan rohaniah (spiritual dan moral). Sehingga diharapkan lahir kesejahteraan utuh, baik lahir maupun batin bagi masyarakat yang dijangkau gerakan Muhammadiyah.
Makna Logo Milad Muhammadiyah
Logo menampilkan angka 113 yang dibentuk dari elemen pita yang saling tersambung tanpa putus. Bentuk pita ini menciptakan kesan dinamis, lentur, dan modern, sekaligus menyimbolkan semangat kebersamaan yang kokoh.Siluet atap ikonik Gedung Sate hadir dalam logo sebagai representasi kota Bandung, lokasi pelaksanaan Milad ke-113 Muhammadiyah.
Simbol matahari dalam logo merepresentasikan identitas khas Muhammadiyah. Cahaya yang dipancarkan menjadi simbol pencerahan, harapan, dan semangat yang menuntun langkah bersama menuju kesejahteraan bangsa.
Setiap warna dalam logo Milad ke-113 Muhammadiyah memiliki makna khusus:
- Biru melambangkan keteguhan iman, keluasan ilmu, dan semangat peradaban yang maju.
- Hijau menegaskan identitas Islam yang menebarkan kesuburan, kehidupan, dan harapan.
- Kuning emas menjadi simbol cahaya pencerahan serta semangat tajdid yang senantiasa menyertai Muhammadiyah.
- Oranye menggambarkan semangat, energi, dan optimisme dalam menghadapi tantangan zaman.
Hijau mewakili bendera Muhammadiyah yang tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga (ART), sementara biru menjadi warna khas papan nama dan amal usaha Muhammadiyah sejak lama. Warna kuning dengan gradasi merah atau sebaliknya menggambarkan pancaran sinar matahari yang menjadi simbol utama Muhammadiyah yang melambangkan pencerahan dan semangat dakwah yang terus menyala.
Itulah sejarah berdirinya, tema dan makna yang tercermin dalam logo Milad ke-113 Muhammadiyah. Lewat tema dan simbol tersebut, Muhammadiyah menegaskan identitas, nilai, serta semangatnya dalam menghadapi dinamika zaman sekaligus memperkuat peran aktifnya dalam memajukan bangsa. (Syifa Putri Aulia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
