Solo: Riset dan publikasi jurnal ilmiah menjadi satu hal yang akrab dengan para akademisi di perguruan tinggi. Namun, tidak jarang jurnal yang didaftarkan harus mengalami penolakan terlebih dahulu.
Profesor dari dari Universiti Kebangsaan Malaysia Norlin Khalid memaparkan beberapa poin yang dapat menyebabkan sebuah jurnal ditolak. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Webinar 'Economic Analysis and Academic Writing' gelaran Program Studi (Prodi) Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan (MESP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Pertama, kata dia, kurangnya motivasi dan literatur yang digunakan. Dua hal ini dapat saling berkaitan. Literasi yang kurang terkadang disebabkan karena minimnya literatur yang tersedia, baik di perpustakaan maupun pusat literasi lainnya.
Menurut Norlin, hal ini dapat menjadi motivasi untuk terus melakukan penelitian dan menyusun jurnal, sehingga mampu menambah sumbangan literatur.
Baca: Lima Kiat Mengajarkan Anak Menghargai Diri Sendiri
Kedua, penulisan yang buruk. Ide penelitian yang baik tidak akan tersampaikan dengan maksimal jika penyajian tulisan dalam jurnal tidak bagus. Maka, kata dia, sangat perlu untuk terus berlatih hingga dapat menulis dengan tertata dan baik.
"Penulisan saya sangat buruk. Tapi saya terus berlatih dan mencoba untuk membuat artikel dan jurnal yang bagus. Saya banyak membaca jurnal yang sudah ada, ‘meniru’ gayanya seperti apa, bagaimana metodologinya. Anda tentu tidak boleh plagiasi. Tapi coba tengok gaya penulisannya. Jadi kita bisa menulis artikel yang baik," jelasnya.
Ketiga, tidak menggunakan metodologi yang tepat. Metodologi tentu sangat penting dalam penyusunan jurnal. Tetapi, terkadang apa yang ditampilkan di latar belakang tidak sesuai dengan metodologi. Metodologi harus dapat menjawab permasalahan yang diangkat. Antarbagian juga harus saling berkaitan.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan