Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Ini Penyebab Sebuah Jurnal Ilmiah Ditolak

Arga sumantri • 02 Juni 2021 11:18
Solo: Riset dan publikasi jurnal ilmiah menjadi satu hal yang akrab dengan para akademisi di perguruan tinggi. Namun, tidak jarang jurnal yang didaftarkan harus mengalami penolakan terlebih dahulu.
 
Profesor dari dari Universiti Kebangsaan Malaysia Norlin Khalid memaparkan beberapa poin yang dapat menyebabkan sebuah jurnal ditolak. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Webinar 'Economic Analysis and Academic Writing' gelaran Program Studi (Prodi) Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan (MESP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
 
Pertama, kata dia, kurangnya motivasi dan literatur yang digunakan. Dua hal ini dapat saling berkaitan. Literasi yang kurang terkadang disebabkan karena minimnya literatur yang tersedia, baik di perpustakaan maupun pusat literasi lainnya.

Menurut Norlin, hal ini dapat menjadi motivasi untuk terus melakukan penelitian dan menyusun jurnal, sehingga mampu menambah sumbangan literatur.
 
Baca: Lima Kiat Mengajarkan Anak Menghargai Diri Sendiri
 
Kedua, penulisan yang buruk. Ide penelitian yang baik tidak akan tersampaikan dengan maksimal jika penyajian tulisan dalam jurnal tidak bagus. Maka, kata dia, sangat perlu untuk terus berlatih hingga dapat menulis dengan tertata dan baik.
 
"Penulisan saya sangat buruk. Tapi saya terus berlatih dan mencoba untuk membuat artikel dan jurnal yang bagus. Saya banyak membaca jurnal yang sudah ada, ‘meniru’ gayanya seperti apa, bagaimana metodologinya. Anda tentu tidak boleh plagiasi. Tapi coba tengok gaya penulisannya. Jadi kita bisa menulis artikel yang baik," jelasnya.
 
Ketiga, tidak menggunakan metodologi yang tepat. Metodologi tentu sangat penting dalam penyusunan jurnal. Tetapi, terkadang apa yang ditampilkan di latar belakang tidak sesuai dengan metodologi. Metodologi harus dapat menjawab permasalahan yang diangkat. Antarbagian juga harus saling berkaitan.
 
 

Empat, tidak menarik. Salah satu penyebab Jurnal menjadi tidak menarik karena topik yang diangkat sudah banyak diteliti. Jadi, satu poin penting dalam penelitian adalah menyajikan sesuatu yang baru dan masih perlu diteliti.
 
"Terakhir, conclusion not supported by findings. Simpulan tidak didukung oleh temuan-temuan. Simpulan yang diambil di akhir harus didukung dengan temuan selama penelitian temuan tersebut," tambahnya.
 
Norlin juga membagikan kiat penting untuk menerbitkan jurnal dengan dampak yang tinggi. Di antaranya, penelitian harus kuat dan memecahkan masalah yang besar dan relevan, tulisan harus jelas, ringkas, dan baik, mencari jurnal yang tepat dan pastikan mengikuti pedoman jurnal, bekerja sama dengan peneliti atau penulis berpengalaman.
 
Baca: Dosen UGM Beberkan Langkah Mitigasi Kebocoran Data Pribadi
 
Berkaitan dengan kerja sama dan bahasa yang sangat baik ini, Norlin menyarankan untuk melakukan kolaborasi dengan beberapa teman. Sebab, setiap orang biasanya memiliki satu atau beberapa bidang keahliannya.
 
Seperti kemampuan analisis, penyuntingan bahasa, desain, dan lain-lain. Agar bahasa yang digunakan sangat baik, juga dapat dilakukan dengan mengirim ke jasa penyuntingan bahasa.
 
"Di sisi lain, Anda harus merevisi artikel minimal 20 kali. Ketika supervisor atau reviewer menjelaskan dan merevisi banyak, Anda harus bahagia karena mereka meluangkan banyak waktu untuk membaca. Anda pun dapat berkembang dan improve penulisan," terangnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan