Penandatanganan MoU ini merupakan implementasi dari program 'Link and super-match' yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Link and super-match merupakan program yang melibatkan dunia kerja di segala aspek penyelenggaraan pendidikan vokasi.
Ada sembilan cakupan dalam paket 8+1 program ini, antara lain kurikulum, soft skill, visiting teacher expert from industry, internship, certificate of competence, training, applied research, commitment absorbing graduates, serta scholarship/job contract/donation dari industri.
"(Link and super-match) ibarat masak bersama," tutur Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto, mengutip siaran pers UGM, Jumat, 23 Juli 2021.
Baca: Lolos SMUP Sarjana Terapan Unpad Wajib Registrasi, Ini Ketentuannya
Ia berharap melalui program tersebut pendidikan vokasi dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkompeten dan langsung bisa memenuhi kebutuhan industri di dunia kerja. Sebab, sejauh temuan Kemdikbudristek, para lulusan dari pendidikan vokasi ternyata masih perlu mengikuti pelatihan yang bahkan sampai satu tahun lamanya, sebelum benar-benar bekerja dalam sebuah industri atau dunia kerja.
Penandatanganan MoU tersebut selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan mutu pendidikan vokasi di UGM. Khususnya, untuk program studi teknik alat berat SV UGM yang menjadi spesialis industri bagi PT. United Tractors.
"Kehadiran bapak ibu sekalian (PT. United Tractors) membuat kita (Sekolah Vokasi UGM) lebih bersemangat lagi, lebih termotivasi lagi untuk berkembang," tutur Dekan Sekolah Vokasi UGM, Agus Maryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
