Hidup berdampingan dengan alam akan menjaga bumi sebagai tempat tinggal yang layak. Harus ada keseimbangan antara manusia dan alam dalam menjaga kualitas hidup.
"Harus ada keseimbangan manusia dalam menjalin relasi, yaitu relasi dengan Tuhan, relasi dengan Manusia, dan relasi dengan alam," kata Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria, kepada Medcom.id, Selasa, 21 Juni 2022.
Eks Ketua Forum Rektor Indonesia itu menyebut relasi dengan alam mesti terus diperkuat. Hal itu agar ada harapan hidup lebih baik di bumi.
"Relasi dangan alam harus diperkuat dengan etika ekosentrisme yang berarti kita harua menjaga alam untuk kehidupan yang berkelanjutan," tutur dia.
Arif menyebut peran masyarakat juga mesti terus dibangun. Sejumlah aspek, seperti penanaman pohon hingga pengelolaan sampah mesti diperkuat.
"Karena dari sinilah kita berangkat untuk menghadirkan hidup sehat sekaligus melestarikan lingkungan," tutur dia.
Dia mengakui edukasi soal lingkungan dan perubahan iklim masih sangat minim. Padahal, hal ini mesti ditanam kepada masyarakat, bahkan sejak dini.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim sempat menyinggung soal lingkungan, perubahan iklim, dan hidup berkelanjutan beberapa waktu lalu. Nadiem menyebut kesadaran lingkungan mesti terus dibangun.
Bahkan, Nadiem berencana memasukkan materi penanganan perubahan iklim ke kurikulum. Pihaknya sedang merancang transformasi holistik, bagaimana cinta lingkungan ditanam sedini mungkin.
"Kita juga harus memikirkan cara untuk mewujudkan sustainable living. Sehingga, anak-anak kita masih tetap bisa hidup berdampingan dengan alam," ucap Nadiem dalam Kick Off G20 on Education and Culture, Rabu, 9 Februari 2022.
Nadiem mengaku telah menerapkan kehidupan berdampingan dengan alam di rumahnya. Dia membiasakan anak-anaknya mengurangi sampah hingga tidak menggunakan plastik.
"Saya sekarang sudah mulai memberi contoh dan membiasakan anak-anak saya untuk sama sekali tidak menggunakan plastik di rumah dan mengurangi sampah," ungkap Nadiem.
Selain masyarakat dan pemerintah, gerakan melindungi masa depan bumi, menjaga hidup sehat, dan pelestarian alam juga membutuhkan peran dunia usaha dan industri. Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life, Wianto Chen, menyebut pihaknya terus mengupayakan keluarga Indonesia memiliki masa depan terlindungi, sehat, dan lestari.
Sinarmas berkomitmen mendukung gaya hidup berkelanjutan, mulai dari penerapan kantor ramah lingkungan, implementasi sistem kerja fleksibel, hingga meningkatkan kapabilitas digital untuk mengurangi penggunaan kertas. Hal itu diyakini efektif menjaga lingkungan dalam aktivitas sehari-hari.
"Live for the future adalah semangat untuk melindungi masa depan," tutur Wianto.
Wianto menyebut pihaknya juga menggandeng Smash.id, organisasi penyedia bank sampah digital berfokus pada manajemen sampah yang terintegrasi, ke seluruh daerah di Indonesia. CEO & Founder Smash.id, Putra Fajar Alam, menjelaskan kolaborasi dengan Sinarmas MSIG Life dapat mendorong edukasi pada setiap orang untuk mewujudkan lingkungan lebih bersih dan sehat untuk hidup generasi masa depan yang berkelanjutan.
"Dan secara tidak langsung mengajak keluarga Indonesia untuk mengelola gaya hidup sehat agar memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan,” tutur Putra.
Baca: Dirjen KLHK: Polusi Jakarta Disebabkan Kendaraan Bermotor
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News