Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, mengatakan terdapat penurunan anggaran sebesar Rp2,2 triliun dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) awal.
"Alokasi tersebut belum dapat mengakomodasi secara optimal kebutuhan kebijakan baru yang tercantum dalam RPJMN 2025-2029," kata Brian dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI di YouTube DPR RI dikutip Jumat, 4 Juli 2025.
Brian mengatakan pagu indikatif 2026 belum mencukupi kebutuhan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026. Karena itu, pihaknya akan mengusulkan tambahan anggaran.
"Kemendiktisaintek mengusulkan tambahan anggran sebesar Rp12,5 triliun," sebut dia.
Tambahan anggaran itu diperlukan untuk pemenuhan program prioritas. Brian menyebut banyak dari program prioritas masih belum terakomodasi pendanaannya melalui pagu indikatif 2026.
Program prioritas pertama yang bakal dijalankan Kemendiktisaintek pada 2026 adalah perluasan akses siswa ke perguruan tinggi melalui beasiswa. Di antaranya melalui Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).
"Kedua, Beasiswa Pendidikan Indonesia. Kita mengingingkan dosen-dosen mengalami pengembangan kapasitas dan kompetensinya," sebut Brian.
Baca juga: 8 Program Prioritas Kemendiktisaintek 2026, dari Beasiswa hingga Magang Berdampak |
Program prioritas ketiga adalah Magang Berdampak. Termasuk, dijalankannya program kreativitas serta prestasi mahasiswa.
"Kita gulirkan berbagai program agar mahasiswa kita bisa semakin bergairah untuk memberikan dampak dan kerja sama dengan industri serta mengembangkan prestasinya," ungkap dia.
Keempat, program pendidikan dosen dan tenaga pendidik. Program yang disiapkan mulai dari pra-doktoral untuk daerah 3T, Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), dan pengembangan modul digital untuk kompetensi dosen dan tenaga kependidikan.
Kelima penguatan kelembagaan. Program ini kaitannya dalam transformasi politeknik menjadi politeknk berbadan hukum agar pengelolaan serta program pengembangannya semakin baik.
"Termasuk untuk akreditasi antara BANPT dengan LAM yang terus kami lakukan perbaikan pengelolaannya," papar Brian.
Keenam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. "Program ini termasuk hilirisasi dan kemitraan, kita sudah bekerja sama dengan berbagai kementerian dan industri di berbagai bidang," kata dia.
Selanjutnya, program prioritas ketujuh adalah pembangunan Sekolah Unggul Garuda. Terakhir, program kedelapan adalah pembangunan infrastruktur dan peralatan.
"Di sini (program prioritas kedelapan) termasuk juga penguatan perguruan tinggi swasta dengan target 350 PTS, juga revitalisasi PTN," jelas Brian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News