"Ini tingkat bagaimana anak-anak kita yang bisa kuliah," kata Najib dalam Journalist Bootcamp Dikti di Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 6 Desember 2025.
Najib menyebut APK pendidikan tinggi di Indonesia masih kalah dari beberapa negara ASEAN. Bahkan, termasuk yang terendah.
"32 persen itu kita lebih rendah dari berbagai negara ASEAN. Vietnam sudah 42 persen, Malaysia, Thailand itu semua sudah di atas itu," beber dia.
Najib mengatakan salah satu cara meningkatkan APK adalah dengan penyediaan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Pihaknya berharap KIP Kuliah membuat siswa dengan ekonomi lemah dapat melanjutkan kuliah.
"Karena itu agenda dari pemerintah itu saat ini bagaimana kita meningkatkan accessibility," ungkapnya.
Dia mengakui dari segi jumlah, ketersediaan KIP Kuliah masih kurang. Untuk itu, pemerintah terus melakukan upaya agar kuota KIP Kuliah bisa ditambah.
"Tapi KIP itu jumlahnya terbatas. Saat ini KIP itu per tahun kira-kira 200 sampai 250 ribu. Nah sementara yang belum kuliah itu sekitar 4 jutaan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News