Selain itu, orang yang terlibat dalam KBM tatap muka seperti guru dan siswa harus siap patuh menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya, selalu memakai masker selama di lingkungan sekolah.
"Para siswa juga mesti diajarkan untuk tetap tahan mengenakan masker dalam jangka waktu empat jam di dalam kelas dan harus melakukan edukasi, dan sosialisasi juga," ujarnya.
Kepala SMP Negeri 1 Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Ade Dasmana NF mengatakan, orang tua siswa maupun sekolah mengharapkan segera dimulainya KBM tatap muka di tengah pandemi. Namun, pihak sekolah, kata dia, menyadari masih banyak infrastruktur yang belum memenuhi syarat protokol kesehatan, bahkan belum disetujui pemerintah.
"Kami akan berupaya melengkapi kekurangan infrastruktur protokol kesehatan di sekolah dan ini tidak boleh main-main, kami segera lengkapi semuanya agar anak bisa segera belajar tatap muka," kata Ade.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Nandang mengatakan saat ini belum ada sekolah yang dinyatakan siap untuk melaksanakan KBM tatap muka. Sebab, masih tahap persiapan juga pemeriksaan kesehatan para guru.
"Sekarang ini belum ada sekolah yang dinyatakan siap tatap muka, karena kita masih pendataan, dan terkait pelaksanaan tes usap (swab) bagi guru akan berkoordinasi dengan gugus tugas termasuk dinas kesehatan," ujar Nandang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News