Dirjen Diktiristek, Abdul Haris. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Hindari Mahasiswa Jadi Korban TPPO, Kampus Diimbau Konsultasikan MBKM Mandiri

Ilham Pratama Putra • 26 Maret 2024 17:42

Jakarta: Dirjen Diktiristek, Abdul Haris, meminta perguruan tinggi mengonsultasikan lebih dulu kepada Kemendikbudristek bila akan menggelar program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri. Hal ini agar mahasiswa tidak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ketika mengikuti magang.

Sebanyak 33 universitas di Indonesia mengirimkan ribuan mahasiswa untuk ikut ferienjob di Jerman. Belakangan, mahasiswa-mahasiswa itu diketahui menjadi korban TPPO.

"Kami membuka ruang kepada PTN maupun PTS yang akan menyelenggarakan program MBKM Mandiri itu untuk selalu berkonsultasi dengan kami. Guideline-nya sudah jelas. Jadi itu yang kami mohon untuk bisa dipenuhi,” kata Haris di Kemendikbudristek, Selasa, 26 Maret 2024.

Haris menjelaskan MBKM merupakan bagian dari upaya perguruan tinggi memberikan ruang kepada mahasiswa untuk belajar di luar ruang kelas. Salah satunya lewat magang.

Dia menegaskan pelaksanaan magang harus memenuhi sejumlah syarat. Di antaranya memberikan pembekalan kemampuan dan peningkatan kompetensi bagi mahasiswa yang mengikutinya.

“Karena tidak semuanya itu basisnya hanya untuk memberikan anak keluar saja tanpa memperhitungkan tadi basis muatannya. Proses pembelajarannya juga harus diperhatikan. Karena ini akan dikonversi dengan SKS yang cukup besar. Peningkatan kompetensinya ada (atau) enggak, dan sebagainya,” tutur dia.

Ferienjob merupakan kerja paruh waktu dalam masa libur. Jenis pekerjaan yang dilakukan pada umumnya termasuk pekerjaan yang mengandalkan tenaga fisik.

Ferienjob bertujuan mengisi kekurangan tenaga kerja fisik di berbagai perusahaan Jerman dan hanya untuk mengisi masa liburan semester mahasiswa dengan bekerja dan mendapatkan uang tambahan. Pengalaman budaya dan perolehan keterampilan bahasa bukan fokus dari ferienjob.