Sejumlah alumni FK Unair memilih menjalani karier profesional kedokteran di luar negeri. Salah satunya, Iswanto Sucandy, alumni FK Unair angkatan 1997. Saat ini, ia bekerja sebagai dokter spesialis Hepatopancreatobiliary Surgery di AdventHealth Medical Group General Surgery, Tampa, Florida, Amerika Serikat.
“Saya mikirnya waktu itu pengin belajar ke luar negeri untuk nambah ilmu terus akhirnya ke situ. Waktu itu kan, ada teman juga dari Unair dia bilang sama saya ‘Mungkin kamu harus coba eksplor untuk residensi di Amerika’,” kenang Iswanto dalam gelaran Dokter Unair TV: Kisah Perjuangan Dokter Lulusan FK Unair Menjadi Ahli Bedah Hati dan Pankreas di Amerika Serikat dikutip dari laman unair.ac.id, Rabu, 25 Januari 2023.
Kariernya di Amerika Serikat dimulai pada 2007. Saat itu, dia mendaftar untuk posisi dokter residen. Iswanto harus mengikuti ujian profesi yang saat ini dinamakan United State Medical Licencing Examination (USMLE) untuk praktik residensi di Amerika Serikat.
Ujian itu wajib diikuti baik oleh orang Amerika Serikat maupun orang asing yang ingin praktik kedokteran di AS. Setelah dinyatakan lulus, ia menghabiskan tujuh tahun praktik residensi general surgery (bedah umum), salah satunya di General-Abington Memorial Hospital, Philadelphia.
Selesai menjalani praktik residensi di bedah umum, ia mengambil program fellowship selama satu tahun untuk Gastrointestinal Minimally Invasive Surgery di Yale School of Medicine. Dia sempat ditawari menjadi dosen pengajar di University of Pittsburgh Medical Center-Health System, namun Iswanto memutuskan berkarier di Tampa, Florida.
Iswanto juga memaparkan beberapa peluang yang ia peroleh sebagai dokter profesional di Amerika Serikat. Salah satunya, komitmen pemerintah AS membekali dokter-dokternya kemampuan melayani pasien.
“Pemerintah itu ngasih uang ke rumah sakit pendidikan untuk men-training kita. Di US itu bagusnya (dokter residen) dapat dana dari pemerintah dan kita digaji juga,” beber Iswanto.
Pemerintah AS juga membuka praktik residensi tidak hanya di rumah sakit pendidikan, namun juga di rumah sakit non-pendidikan. “Di US, pada awalnya intern itu cuma di universitas. Tapi, akhirnya US itu sadar perlu lebih banyak spesialis. Lalu, dibukalah program residensi di tempat yang non-universitas dengan standar yang sama,” tutur Iswanto.
Iswanto mengungkapkan untuk menjadi dokter profesional di luar negeri, niat kuat menjadi kunci utama keberhasilan. Pasalnya, banyak dari mereka tidak mampu menyelesaikan program internship apalagi di bidang kompetitif.
Selain itu, persiapan ujian USMLE juga diperlukan agar familiar dengan sistem ujian tersebut. “Di US kan ada ujian dan itu harus bikin kita familiar dengan ujiannya. Yang jadi problem itu kalau kita ngambil dari luar kadang-kadang enggak lulus ujiannya karena mereka enggak familiar dengan ujiannya,” beber Iswanto.
Baca juga: Pendaftaran AEE 2023 Dibuka, Sediakan Informasi Prodi hingga Golden Ticket Masuk Unair |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id