Ilustrasi kekerasan. Medcom
Ilustrasi kekerasan. Medcom

Hari Anak Nasional Diwarnai Meningkatnya Kasus Kekerasan

Renatha Swasty • 25 Juli 2022 10:35
Putri menuturkan meningkatnya kasus kekerasan pada anak juga tak lepas dari semakin individualisnya masyarakat. Banyak yang tidak peduli dengan keadaan sekitar atau bahkan apabila hanya sekadar bertanya akan dianggap terlalu ingin tahu dan ikut campur urusan orang lain.
 
“Saya kira negara juga harus hadir untuk menciptakan lingkungan publik yang ramah anak, taman-taman kota diperbanyak mainan anak dengan perlindungan yang aman, seperti tersedianya matras agar saat anak terbentur tidak mengalami luka dan sebagainya,” beber dia. 
 
Putri menegaskan kekerasan seksual bisa berdampak serius terhadap fisik dan psikis anak. Selain itu juga berpengaruh terhadap cara pandang anak terhadap seksualitas dan dampaknya akan terbawa sampai dewasa apabila anak tersebut tidak diberikan perhatian lebih.

“Bayangkan anak yang masih belia masih belum tahu apa pun, tiba-tiba mendapatkan pengalaman seksual pertamanya dari orang lain. Sex education itu penting meski memang masih tabu sekali untuk dijelaskan ke anak-anak,” tutur dia. 
 
Kaprodi PGSD Unesa, Mintohari, menuturkan hal yang dialami anak akan terus tertanam sampai dewasa. Ketika anak tersebut dewasa akan cenderung antipati, ketakutan, dan merasa minder saat bergaul dengan teman maupun berinteraksi dalam lingkungan masyarakat.
 
Selain itu, anak juga bisa memiliki pemikiran untuk balas dendam dan melakukan hal serupa kepada anak lainnya. Anak merasa apa yang mereka rasakan dulu harus dirasakan anak lainnya.
 
“Anak yang mengalami kekerasan seksual akan trauma. Kalau trauma fisik mudah disembuhkan, tetapi kalau trauma psikologis itu pasti sulit disembuhkan. Sehingga harus diberikan penanganan tertentu seperti pendampingan. Jika tidak, efeknya akan terbawa sampai dewasa,” tutur dia. 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan