"Kita lihat APK 2015 itu 1 dari 20 penduduk usia 19 sampai 24 tahun ikut pendidikan tinggi. Di 2021, meningkat jadi 1 dari 16," beber Sekjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, dalam webinar Pembekalan Mahasiswa dan Peluncuran Kartu KIP Kuliah Digital Tahun 2022, Selasa, 13 Desember 2022.
Artinya, kata Suharti, KIP-K telah menjadi upaya kuat agar anak bangsa mempunyai kesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Dia menyebut anak dari keluarga miskin kini lebih berani masuk ke pendidikan tinggi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Terlebih, kini KIP-K tak lagi memukul rata biaya kuliah. Selain itu, KIP-K juga memberikan bantuan biaya hidup sesuai tingkat keekonomian satu daerah.
"Kalau sebelumnya banyak calon mahasiswa yang tidak berani karena tujuannya ke kota besar, biaya hidup mahal, tapi dengan skema keekonomian, mereka punya keberanian dan mengambil kesempatan," jelas dia.
Sehingga, kini semua punya harapan untuk bisa memiliki pendidikan lebih tinggi lagi. Suharti berharap setelah lulus dari S1, mahasiswa juga berani lanjut ke program S2 dan S3.
"Karena setelahnya ada beasiswa dari LPDP, kita juga ada dana abadi pendidikan yang siap cairkan. Dengan dana besar maka ada kesempatan yang besar," tutur dia.
| Baca juga: KIP-K Digital Bakal Diluncurkan, Tak Ada Lagi Kartu Fisik |
