Ilustrasi kue apem. DOK Freepik
Ilustrasi kue apem. DOK Freepik

Lebih dari Sekadar Camilan, Apem Sarat Makna Maaf dan Nilai Pancasila

Renatha Swasty • 24 Juni 2025 10:32
Jakarta: Kue apem sering kali kita anggap hanya sebagai camilan tradisional. Padahal, di balik tekstur yang lembut dan rasanya yang manis, tersimpan makna budaya sangat dalam.
 
Apem bukan hanya soal rasa, tapi juga menjadi simbol permohonan maaf, ungkapan syukur, dan wujud solidaritas sosial yang diwariskan turun-temurun. Dikutip dari akun Instagram @bpipri, tradisi membagikan apem mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang hidup dalam keseharian masyarakat.
 
Gotong royong, rasa syukur, dan kepedulian terhadap sesama terasa nyata dalam setiap potong apem yang dibagikan. Apem menjadi bukti Pancasila bukan sekadar semboyan, melainkan dijalankan melalui tindakan-tindakan sederhana namun bermakna.

Menariknya, dalam tradisi Kirab Apem Sewu di Surakarta, apem tidak bisa dibuat sembarangan. Pembuatnya harus perempuan yang sudah menopause atau tidak sedang menstruasi. Syarat ini dipercaya melambangkan kesucian dan kemurnian, menjadikan proses pembuatan apem sebagai bagian dari ritus spiritual, bukan sekadar kegiatan dapur biasa.
 
Baca juga: 6,6 Ton Kue Apem Disebar untuk Masyarakat dalam Tradisi Ya Qowiyyu di Klaten 

Makna yang terkandung dalam apem begitu luas. Ia dibagikan sebagai lambang permintaan maaf dan penyucian diri. Sekaligus, menjadi wujud rasa syukur atas rezeki yang diterima dan harapan untuk masa depan lebih baik.
 
Dalam momen berbagi apem, warga saling mempererat hubungan dan memperkuat kebersamaan, menjadikan tradisi ini sebagai ruang memperkuat solidaritas sosial.
Di berbagai daerah, tradisi apem memiliki bentuk dan nama beragam.
 
Di Surakarta, Kirab Apem Sewu menjadi agenda tahunan yang dinantikan masyarakat, diwarnai kirab budaya dan pembagian apem, singkong, serta hasil bumi lainnya. Sementara itu, di Jepara, masyarakat menggelar tradisi Bodho Apem setiap Jumat Pon di bulan Syawal. Mereka mengadakan slametan dan membagikan apem sebagai bentuk rasa syukur sekaligus mempererat tali silaturahmi.
 
Apem bukan sekadar makanan. Ia adalah pengingat tradisi mengajarkan kita untuk hidup saling menghormati, saling membantu, dan terus bersyukur. Dalam sepotong apem, kita bisa menemukan kehangatan budaya dan nilai-nilai luhur yang patut dijaga bersama. (Antariska)
    
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan