Katrin menuturkan selama berpuasa, tubuh mengalami keterbatasan asupan energi, terutama dari glukosa, yang merupakan sumber utama energi bagi otak. Saat cadangan glikogen di hati menipis, tubuh mulai menggunakan sumber energi lain, yaitu asam lemak.
“Proses inilah yang menghasilkan keton yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh sebagai energi alternatif,” ujar Katri, Selasa, 11 Maret 2025.
Untuk itu, penting saat berbuka puasa segera mengisi kembali cadangan energi dengan sumber karbohidrat sederhana seperti glukosa dan fruktosa. Glukosa dan fruktosa banyak ditemukan dalam buah-buahan.
Katrin menyebut kurma memiliki kandungan fruktosa tinggi. Apalagi, buah ini dianjurkan oleh Rasulullah saw untuk dikonsumsi saat berbuka.
“Berbeda halnya dengan glukosa pada gula tebu dan tepung, keunggulan fruktosa adalah tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara drastis, sehingga lebih aman, terutama bagi penderita diabetes,” ujar dia.
Katrin juga merekomendasikan konsumsi buah dengan kadar air tinggi, seperti semangka, melon, dan pepaya. Dia menyebut buah-buahan ini tidak hanya mengandung fruktosa, tetapi juga kaya akan air, vitamin, dan mineral yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh setelah berpuasa selama lebih dari 12 jam.
"Pepaya, misalnya, mengandung beta-karoten sebagai provitamin A yang bermanfaat bagi tubuh,” papar dia.
Katrin juga menyarankan untuk menghindari beberapa jenis buah saat perut kosong. Salah satunya jeruk nipis karena tingkat keasamannya tinggi yang dapat mengganggu lambung.
Durian juga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas karena kandungan gulanya tinggi yang dapat memicu lonjakan kadar glukosa darah. Selain itu, nangka juga memiliki serat yang sulit dicerna, sehingga dapat menyebabkan kembung akibat dihasilkannya gas selama proses fermentasi dalam saluran pencernaan.
"Salak pun perlu dikonsumsi dengan bijak, terutama dengan mempertahankan lapisan putih kulit arinya yang dapat membantu pencernaan,” tutur dia.
Ketua Departemen Gizi Masyarakat IPB University ini juga menyarankan untuk mengonsumsi buah sebanyak dua hingga tiga porsi per hari atau setara dengan sekitar 100-150 gram. Sebagai contoh, satu buah pisang raja dan jeruk manis ukuran sedang, masing-masing memiliki berat setara dengan 50 gram.
Sehingga, apabila mengonsumsi minimal satu biah pisang dalam sehari ditambah dengan satu buah jeruk ukuran sedang dapat memenuhi kebutuhan harian buah. Dia menyebut pola konsumsi ini bisa membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa, fruktosa, serat, vitamin, dan mineral.
Sayuran juga penting dikonsumsi selama Ramadan karena kaya akan serat dan antioksidan yang mendukung kesehatan tubuh. “Meskipun waktu makan selama ramadan lebih singkat, asupan gizi tetap harus diperhatikan agar tubuh tetap sehat dan bugar sepanjang ibadah puasa,” ujar Katrin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News