FITNESS & HEALTH
Apa Saja Nutrisi yang Dibutuhkan bagi Ibu Hamil Saat Puasa?
Yatin Suleha
Senin 10 Maret 2025 / 18:36
Jakarta: Berpuasa menjadi tantangan tersendiri bagi ibu hamil, karena membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk kesehatan diri dan juga calon bayi yang ada di kandungannya.
Supaya dapat berpuasa dengan lancar dan tetap sehat, ibu hamil perlu konsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sebelum memutuskan untuk menjalani puasa.
Dr. Alexander Mukti, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan dari Eka Hospital Cibubur menjabarkan pastikan kebutuhan gizi dan cairan tetap terpenuhi sesuai usia dan kondisi kehamilan.
.jpg)
(Telur mengandung tinggi asam folat yang bisa mencegah bayi lahir secara cacat, namun pastikan memasaknya hingga benar-benar matang. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel tubuh dan organ pada janin, serta membantu ibu hamil mengontrol tekanan darah.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kehamilan, seperti preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine.
Setiap hari ibu hamil membutuhkan 600-800 mcg asam folat, yang bisa didapat dari kacang-kacangan (kacang kedelai, polong dan kacang tanah), hati, telur dan sayuran hijau.
Kalsium dibutuhkan dalam pembentukan tulang dan gigi janin, serta menjaga kesehatan tulang ibu hamil. Kalsium juga membantu menurunkan risiko gangguan kehamilan, seperti hipertensi dan kelahiran prematur. Asupan kalsium bisa didapat dari sumber protein hewani seperti susu, ikan, tahu dan sayuran berwarna hijau tua.
Baca juga: Pregnancy Brain: Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Ikan dan ayam, terutama yang tidak berlemak, dan telur merupakan sumber protein hewani yang dibutuhkan sebagai sumber kalori dan pembentukan darah bagi ibu hamil, serta zat pembangun jaringan tubuh pada janin. Pastikan ikan dan telur sampai benar-benar masak, dan tidak dimakan mentah-mentah.
Lemak sehat, seperti asam lemak Omega-3 dan DHA (asam dokosaheksaenoat), mendukung perkembangan mata dan otak janin yang sehat. Lemak yang sehat bisa didapat dari alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan kaya lemak, seperti salmon, sarden, dan ikan tuna.
Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, karena meningkatnya volume darah yang dibutuhkan selama kehamilan. Kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, serta depresi pasca melahirkan.
Asupan zat besi bisa didapatkan dari daging merah tanpa lemak, ikan, unggas, sayuran dan kacang-kacangan, serta suplemen tablet tambah darah (TTD).
Selama kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan vitamin, terutama vitamin B dan D. Vitamin B, termasuk B1, B2, B6, B9, dan B12 dibutuhkan untuk memberi energi dan mengoptimalkan kondisi plasenta. Sedangkan vitamin D, terutama D3, dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tulang janin.
Vitamin B banyak terdapat dalam daging ayam, pisang, kacang-kacangan, gandum utuh dan roti. Sedangkan vitamin D bisa diperoleh dari susu, jeruk, ikan dan paparan langsung sinar matahari pagi.
Selain mengonsumsi makanan sehat, ibu hamil juga disarankan menuruti nasihat dokter seperti beristirahat cukup, minum air yang banyak, menjaga kebersihan, serta banyak-banyak berolahraga ringan.
Dr. Alexander Mukti juga berpesan, tetap terapkan perilaku hidup sehat dan segera batalkan puasa apabila mengalami masalah kesehatan. Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Supaya dapat berpuasa dengan lancar dan tetap sehat, ibu hamil perlu konsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sebelum memutuskan untuk menjalani puasa.
Dr. Alexander Mukti, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan dari Eka Hospital Cibubur menjabarkan pastikan kebutuhan gizi dan cairan tetap terpenuhi sesuai usia dan kondisi kehamilan.
Yuk, simak apa saja nutrisi bumil yang dibutuhkan?
1. Asam folat
.jpg)
(Telur mengandung tinggi asam folat yang bisa mencegah bayi lahir secara cacat, namun pastikan memasaknya hingga benar-benar matang. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel tubuh dan organ pada janin, serta membantu ibu hamil mengontrol tekanan darah.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kehamilan, seperti preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine.
Setiap hari ibu hamil membutuhkan 600-800 mcg asam folat, yang bisa didapat dari kacang-kacangan (kacang kedelai, polong dan kacang tanah), hati, telur dan sayuran hijau.
2. Kalsium
Kalsium dibutuhkan dalam pembentukan tulang dan gigi janin, serta menjaga kesehatan tulang ibu hamil. Kalsium juga membantu menurunkan risiko gangguan kehamilan, seperti hipertensi dan kelahiran prematur. Asupan kalsium bisa didapat dari sumber protein hewani seperti susu, ikan, tahu dan sayuran berwarna hijau tua.
Baca juga: Pregnancy Brain: Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
3. Protein
Ikan dan ayam, terutama yang tidak berlemak, dan telur merupakan sumber protein hewani yang dibutuhkan sebagai sumber kalori dan pembentukan darah bagi ibu hamil, serta zat pembangun jaringan tubuh pada janin. Pastikan ikan dan telur sampai benar-benar masak, dan tidak dimakan mentah-mentah.
4. Lemak
Lemak sehat, seperti asam lemak Omega-3 dan DHA (asam dokosaheksaenoat), mendukung perkembangan mata dan otak janin yang sehat. Lemak yang sehat bisa didapat dari alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan kaya lemak, seperti salmon, sarden, dan ikan tuna.
5. Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, karena meningkatnya volume darah yang dibutuhkan selama kehamilan. Kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, serta depresi pasca melahirkan.
Asupan zat besi bisa didapatkan dari daging merah tanpa lemak, ikan, unggas, sayuran dan kacang-kacangan, serta suplemen tablet tambah darah (TTD).
6. Vitamin
Selama kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan vitamin, terutama vitamin B dan D. Vitamin B, termasuk B1, B2, B6, B9, dan B12 dibutuhkan untuk memberi energi dan mengoptimalkan kondisi plasenta. Sedangkan vitamin D, terutama D3, dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tulang janin.
Vitamin B banyak terdapat dalam daging ayam, pisang, kacang-kacangan, gandum utuh dan roti. Sedangkan vitamin D bisa diperoleh dari susu, jeruk, ikan dan paparan langsung sinar matahari pagi.
Selain mengonsumsi makanan sehat, ibu hamil juga disarankan menuruti nasihat dokter seperti beristirahat cukup, minum air yang banyak, menjaga kebersihan, serta banyak-banyak berolahraga ringan.
Dr. Alexander Mukti juga berpesan, tetap terapkan perilaku hidup sehat dan segera batalkan puasa apabila mengalami masalah kesehatan. Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)