Sebanyak 800 mahasiswa asal Indonesia yang tengah kuliah di Sudan juga termasuk dalam evakuasi. Mereka belajar melalui skema beasiswa dan sebagian lainnya dengan biaya mandiri.
Akibat dampak perang Sudan, kelancaran belajar dan kelanjutan studi mereka terganggu. Sejumlah mahasiswa yang baru saja dievakuasi dari Sudan bersilaturahim ke kantor LPT PBNU di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta pada Selasa, 2 Mei 2023.
Mahasiswa bertemu pengurus LPT PBNU untuk curhat terkait kelanjutan pendidikannya. Rombongan dipimpin Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Sudan, Althof Madani Ahsin dan Achmad Fauzi.
Rombongan diterima langsung Ketua LPT PBNU, Ainun Na’im, didampingi pengurus LPT PBNU lainnya, yakni Widya Priyahita, Ifan Haryanto, Rif’an, dan tim kesekretariatan.
Mahasiswa menyampaikan kondisi mereka saat terjadi perang, dievakuasi, hingga sampai ke Tanah Air. Mereka juga menyampaikan sampai saat ini belum kembali ke daerah masing-masing setelah dievakuasi TNI AU dari Sudan.
Mereka terlebih dahulu berkunjung ke LPT PBNU untuk meminta nasihat, masukan, dan saran terkait kelanjutan studi mereka. Dalam pertemuan itu, Ainun menanyakan rencana dan keinginan mahasiswa dalam waktu dekat.
Mahasiswa sangat ingin melanjutkan studi mereka. Namun, diprediksi konflik di Sudan akan berlangsung lama.
Menanggapi respons tersebut, Ainun menyampaikan terbukanya pilihan melanjutkan pendidikan mahasiswa di perguruan tinggi Indonesia dengan program-program studi yang relevan dengan program studi yang diambil di Sudan. Pengurus LPT PBNU, Widya Priyahita, menyampaikan opsi ini merupakan peluang yang memudahkan mahasiswa melanjutkan proses pembelajaran tanpa harus mengulang dari awal.
"LPTNU siap membantu wabil khusus jika mereka memilih opsi untuk melanjutkan studi di salah satu PTNU anggota LPTNU," beber Widya dikutip dari laman nu.or.id, Kamis, 4 Mei 2023.
Sementara itu, pengurus LPT PBNU lainnya, Ifan Haryanto, menyebut meskipun opsi melanjutkan studi ke negara lain masih terbuka, tetapi opsi melanjutkan studi di dalam negeri menjadi salah satu pilihan lebih efisien dan realistis.
Konflik di Sudan antara militer Sudan dan Paramiliter Sudan Rapid Support Forces (RSF) mulai terjadi pada 15 April 2023. Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada 16 April 2023.
Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada 20 April 2023, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I. Kementerian Luar Negeri langsung mengevakuasi WNI dari Sudan pada Minggu, 23 April 2023. Ratusan WNI itu tiba di Indonesia bertahap, mulai 28 April 2023, 30 April 2023, 1 Mei 2023, hingga 2 Mei 2023.
| Baca juga: Kelompok Terakhir Mahasiswa Sudan Asal Sulsel Tiba di Makassar |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
