Ilustrasi. Media Indonesia.
Ilustrasi. Media Indonesia.

AyoKursus Kemendikbudristek, Bekal dan Asa Bagi Siswa Putus Sekolah

Ilham Pratama Putra • 18 November 2021 10:51
Jakarta: Tahun 2020-2021 menjadi tahun yang cukup suram bagi 4,9 juta pelajar dari jenjang SD hingga SMA. Satu per satu, mereka harus menyimpan buku, menyingkirkan alat tulis, menanggalkan seragam dan meninggalkan bangku sekolah.
 
Pandemi covid-19 berkepanjangan disebut-sebut sebagai kiamat bagi jutaan pelajar tersebut. Pagebluk tak cuma menjadi hantu bagi dunia kesehatan. Lebih-lebih telah menumbangkan kemampuan orang tua dalam membayar ongkos pendidikan.
 
Jadilah kini, 2.790 pelajar SD, 976 pelajar SMP, 541 pelajar SMA dan 609 pelajar SMK mesti mendekam di rumah mengubur cita-cita. Ataupun memaksa diri, turut bekerja tanpa keahlian demi menopang ekonomi keluarga.

Menilik lebih lanjut, jika mereka tak lagi bisa melanjutkan studi, maka di masa yang akan datang, mereka berpotensi menjadi pengangguran. Tentu saja, angka pengangguran di Indonesia berpotensi bakal meroket.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2021, ada 5.399.543 pengangguran yang berasal dari lulusan SMA, SMK dan perguruan tinggi. Mereka sebenarnya merupakan angkatan kerja produktif karena berada pada rentang usia 17 hingga 25 tahun.
 
Melihat fakta ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tak tinggal diam. Melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat) dan Direktorat Jendral Vokasi, pemerintah memberi harapan kepada mereka yang putus sekolah, maupun tidak melanjutkan ke jenjang yanglebih tinggi, khususnya anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) yang ada di usia 17 sampai 25 tahun.
 
Baca: Nadiem: Edukasi Soal Lingkungan dan Perubahan Iklim Masih Minim
 
Platform AyoKursus diluncurkan oleh Kemendikbudristek. Platform itu disebut bakal menajamkan kemampuan mereka agar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
 
"Sasaran kita anak usia sekolah, yang tidak sekolah atau putus sekolah usia 17 sampai 25 tahun diberi pendidikan keterampilan untuk bekerja atau berusaha mandiri lewat AyoKursus," kata  Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek, Wartanto kepada Medcom.id, Rabu, 17 November 2021.
 
AyoKursus Kemendikbudristek, Bekal dan Asa Bagi Siswa Putus Sekolah
Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek, Wartanto
 
Kesempatan mendapat pelatihan di AyoKursus diyakini akan mengangkat kualitas dari angkatan kerja tersebut. Meski tak menuntaskan pendidikan formal, setidaknya mereka memiliki kompetensi yang dipercaya oleh DUDI.
 
"Semoga yang gagal di pendidikan formal masih ada harapan hidup lebih baik dengan AyoKursus," tambah Wartanto.
 
 

Saat ini ada dua program utama dalam AyoKursus. Pertama, pendidikan kecakapan kerja (PKK), yang peserta AyoKursus dilatih oleh lembaga kursus kredibel yang bekerja sama dengan dunia kerja agar memiliki kompetensi sesuai harapan DUDI.
 
Program kedua, yakni kecakapan wirausaha (PKW). Mereka dilatih oleh lembaga kursus maupun lembaga lain terkait yang bekerja sama dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), perbankan dan aplikasi digital.
 
"Sampai di tahun ini program Ditsuslat telah diikuti 80 ribu lebih peserta," terangnya.
 
Saat peluncuran platform ini, Mendikbudristek Nadiem Makarim pun juga mengatakan program ini akan sangat pas bagi pelajar yang mengalami putus sekolah. Program ini akan menumbuhkan harapan pelajar agar mampu turun ke lapangan kerja.
 
"Ini adalah upaya kami untuk menumbuhkan kembali harapan anak-anak putus sekolah dan gerakan mewujudkan Merdeka Belajar," ujar Nadiem dalam Peluncuran Program AyoKursus, Rabu, 22 September 2021.
 
AyoKursus Kemendikbudristek, Bekal dan Asa Bagi Siswa Putus Sekolah
Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto: Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan.
 
Menurut Nadiem, kesempatan dalam program tersebut merupakan upaya memberikan kembali pendidikan terhadap anak putus sekolah. Program tersebut dinilai sejalan dengan konsep Merdeka Belajar.
 
Dia berharap kepala dinas pendidikan serta komunitas pendidikan dapat mendukung program AyoKursus.  Nadiem menyebut AyoKurus mesti disosialisasikan secara luas.
 
"Mari kita sosialisasikan program ini secara luas agar anak-anak kita tahu mereka masih punya harapan untuk bermimpi," tutur Nadiem.
 
AyoKursus Kemendikbudristek, Bekal dan Asa Bagi Siswa Putus Sekolah
Laman AyoKursus
 
Pendaftaran AyoKursus terus dibuka. Pendaftaran dapat dilakukan pada laman https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/ayo_kursus/.
 
"Ini kesempatan pada peserta pelatihan untuk melakukan pembelajaran selama 100 hingga 400 jam menggunakan bantuan dari pemerintah dengan pilihan jenis keterampilan, sesuai dengan minat, kebutuhan, dan konteks di daerah masing-masing," ujar Nadiem.
 
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek,Wikan Sakarinto menjelaskan, AyoKursus memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mengikuti kursus dan pelatihan selama 100 hingga 400 jam pembelajaran dengan bantuan pemerintah. "Tentunya dengan berbagai jenis keterampilan sesuai kebutuhan dan minat mereka di daerah masing-masing," kata Wikan.

Pengangguran Ganda


Program tersebut, lanjut Wikan, dilatarbelakangi oleh meningkatnya pengangguran di Tanah Air, terutama pada masa pandemi. Selain itu, juga dikarenakan berkurangnya masa praktik siswa SMK sehingga membutuhkan peningkatan keterampilan setelah lulus.
 
Peserta didik yang lulus SMA atau SMK maupun masyarakat umum, dikhawatirkan akan menjadi pengangguran ganda.  Di mana tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan tidak bekerja. 
 
"Ini juga menjadi solusi untuk menjaga kualitas SDM selama pandemi berlangsung. ‘Program PKK dan PKW dalam AyoKursus diharapkan bisa menjangkau sasaran yang lebih strategis dan tepat sasaran," terang Wikan.
 
Salah satu peserta AyoKursus, Wayan Warini Asih pun mengakui, jika program ini menjadi jembatan bagi dirinya yang pendidikannya terhenti pendidikannya ketika SMA. Karena tak dapat melanjutkan studi ke bangku kuliah, AyoKursus menjadi pilihannya untuk menjadi fondasi sebagai tenaga kerja profesional.
 
"Dari program AyoKursus ini saya mendapat kesempatan untuk meraih pelatihan di IDeA yang merupakan perusahaan jasa pendidikan vokasi perhotelan yang mengoperasikan hotel bintang tiga di Indonesia," tutur Wayan. 
 
Saat ini, dia telah menjalani program AyoKursus di IDeA selama tiga bulan. Dan dalam tiga bulan tersebut Ia telah mendapat pelatihan bagaimana bekerja pada bidang manajemen pelayanan hotel.
 
"Sebagai hotelier kita dibentuk komunikasi baik, diajarkan juga attitude bersikap kepada rekan kerja maupun atasan. Kemudian juga dibentuk skill untuk mengembangkan bakat dan kemampuan di bidang perhotelan ini, sehingga menjadikan kita lebih percaya diri. Saat ini pun saya sudah lebih paham mengenai food and beverage manajemen di restoran, bagaimana menjadi waitress, barista, dan bartender profesional," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan