Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid menyatakan tema ini diangkat sebagai refleksi dari kebutuhan dasar manusia. Diantaranya sandang, pangan dan papan.
"Ketiganya, di dalamnya itu sebenarnya banyak kearifan lokal kita yang mengakar," tutur Hilmar dalam Silaturahmi Merdeka Belajar Episode 15, Kamis, 18 November 2021.
Baca: PKN 2021 Angkat Kearifan Lokal Sebagai Akar Ketahanan Budaya
Hilmar ingin mengajak masyarakat untuk memahami jika budaya sandang, pangan, dan papan yang dimiliki Indonesia dapat dijadikan berbagai hasil budaya. Menurutnya, refleksi tersebut akan menaikkan level kebudayaan Indonesia.
"Akan banyak terobosan penting dalam PKN ini. Banyak kerja sama yang dihasilkan mulai dari film dan lain-lain. Ini upaya menghadirkan kebudayaan kita untuk naik satu tingkat dari sebelumnya," sambungnya.
Hilmar pun mengaku, tema Cerlang Nusantara Pandu Nusantara juga relevan dengan masalah global hari ini. Yaitu tentang perubahan iklim.
"Ketika kita lihat banjir, akan banyak refleksi karya yang dituangkan dalam PKN yang berkaitan perubahan iklim. Kita bukan hanya mempublikasi masalah ini lewat karya, tapi kira-kira apa langkah yang bisa kita lakukan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
