Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Mendiktisaintek Dorong AIPKI Jadi Penggerak Transformasi Pendidikan Kedokteran

Renatha Swasty • 22 Juli 2025 18:41
Jakarta: Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto meminta kontribusi seluruh pihak berperan dalam transformasi pendidikan kedokteran. Termasuk, peran dari asosiasi pendidikan kedokteran, seperti Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI).
 
Brian menegaskan AIPKI memegang peran strategis sebagai mitra pemerintah. Utamanya dalam meningkatkan mutu dan akses pendidikan tenaga medis di Indonesia.
 
“Melalui kolaborasi antarperguruan tinggi, mentorship fakultas, dan pembinaan institusi secara berkelanjutan, saya percaya AIPKI mampu menjadi motor penggerak dalam mencetak dokter yang unggul secara kualitas maupun kuantitas,” ujar Brian di Gedung D Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juli 2025.

Brian juga menekankan pentingnya terobosan lintas kampus untuk menjawab berbagai hambatan dalam sistem pendidikan kedokteran. Termasuk keterbatasan akses, kualitas pembelajaran, dan kebutuhan tenaga medis di berbagai daerah.
 
“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung kemitraan strategis ini demi menghasilkan sumber daya manusia kesehatan yang profesional, adaptif, dan berdaya saing global,” tegas Brian.
 
Baca juga: Kemendiktisaintek Bentuk Satgas Dorong Peningkatan Jumlah Dokter Spesialis

Ketua Umum AIPKI, Wisnu Barlianto, menyebut pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman, termasuk perkembangan kecerdasan buatan, telemedisin, dan pendekatan interprofesional dalam layanan Kesehatan. Pihaknya akan meningkatkan kolaborasi dengan asosiasi serumpun berbagai negara maju dengan program joint research, student mobility dan juga pertukaran pengajar.
 
"Transformasi pendidikan kedokteran adalah keniscayaan. Kami ingin mencetak dokter yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga adaptif terhadap perubahan teknologi dan tantangan sosial di masyarakat," ujar Wisnu.
 
Pihaknya juga telah merancang pendidikan afirmasi serta pemberdayaan peserta didik spesialis tingkat akhir untuk menjawab permasalahan layanan kesehatan di daerah 3? (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Peran dan kerja sama dengan Kemenkes, Kemendagri, Pemda dan semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mengawal program tersebut berjalan optimal.
 
"AIPKI juga mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap penguatan kapasitas institusi pendidikan kedokteran, khususnya dalam pengadaan sarana praktik, laboratorium digital, serta sistem manajemen mutu berbasis akreditasi nasional dan internasional hingga rumah sakit universitas sebagai wahana utama pendidikan," ujar Wisnu.
 
Melalui langkah-langkah strategis tersebut, pihaknya yakin pendidikan kedokteran Indonesia akan mampu menghasilkan tenaga dokter yang profesional. "Dan yang terpenting siap melayani bangsa dengan integritas tinggi," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan