"Dokter spesialis yang kita butuhkan 10 tahun ke depan adalah 70 ribu," kata Budi di Gedung D Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juli 2025.
Ia menjelaskan dalam setahun, lulusan dokter spesialis baru sebanyak 2.700. Melihat kekurangan yang terjadi, seharusnya, Indonesia memiliki 26 ribu dokter spesialis baru setiap tahun.
"Harusnya 26 ribu per tahun. Kita akan selalu kekurangan dokter spesialis yang menyebabkan kematian 1 juta rakyat Indonesia setiap tahunnya,” jelas dia.
Budi menyebut untuk mengejar gap atas kekurangan tersebut, dibutuhkan anggaran sebesar Rp70 triliun. Hal itu agar Indonesia bisa menghadirkan 70 ribu dokter spesialis.
Baca juga: Presiden Minta Tambah Pendidikan Kedokteran, Regulasi dan Prosedur Kuno Jangan Jadi Hambatan |
Tantangan inilah yang diberikan Presiden RI Prabowo Subianto kepada Menkes dan Mendiktisaintek untuk mengatasi persoalan ini. Menurutnya diperlukan reformasi.
“Kita akan reformasi hal ini. Dibandingkan negara lain, di Korea Selatan produksi 3 ribu dokter spesialis per tahun dengan 52 juta penduduk, Inggris 12 ribu per tahun dengan 68 juta penduduk, dan Amerika 41.500 per tahun dengan 341 juta penduduk,” kata Budi.
Dia menyampaikan saat ini terdapat 3.200 rumah sakit yang dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dokter. Hanya butuh sekitar 15 persen dari jumlah rumah sakit untuk dapat memaksimalkan pendidikan dokter spesialis.
“Selain itu, di luar negeri dokter spesialis tidak perlu membayar uang pendidikan dan mereka mendapatkan gaji ketika mengambil pendidikan. Kita belajar dan ajak para ahli ke London dan Amerika untuk memahami metode ini,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News