Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, Foto: Medcom/Ilham Pratama
Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, Foto: Medcom/Ilham Pratama

Mendiktisaintek Minta FK Antarkampus Kolaborasi: Mapan Jangan Maju Sendiri

Ilham Pratama Putra • 22 Juli 2025 14:26
Jakarta:  Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto meminta perguruan tinggi menjalin kemitraan. Utamanya kampus yang memiliki Fakultas Kedokteran.
 
Kolaborasi FK antar kampus ini, kata Brian, merupakan salah satu jalan untuk mengatasi kekurangan tenaga dokter. Menurutnya, FK yang sudah baik bisa membantu FK yang baru berdiri.
 
"Kami akan melihat bagaimana kemungkinannya untuk dilakukan kemitraan. Jadi, model kemitraan antara kampus-kampus ini yang relatif sudah lama, sudah kuat kedokterannya, dengan yang masih relatif baru,” ujar Brian di Gedung D Kemendiktisaintek, Selasa 22 Juli 2025.

Brian menyebut saat ini sudah ada FK yang sudah lama berdiri dan relatif mapan. Ia meminta FK di kampus tersebut agar tidak maju sendiri-sendiri, harus membantu FK yang sedang bertumbuh.
 
"Di Sumatra kita lihat ada USU, kemudian di Jawa ada UI, ada Unpad, dan seterusnya. Ini bagaimana mereka agar tidak maju sendiri," katanya.
 
Ia menambahkan, kemitraan yang terjalin berpotensi menambah 125 prodi spesialis dan juga 23 prodi subspesialis. Menurut Brian, Presiden Prabowo Subianto juga telah memberi arahan agar penambahan fakultas kedokteran, akademi keperawatan, dan program pendidikan dokter spesialis dipercepat.
 
Ia berharap kolaborasi dan kemitraan antar FK ini dapat menguatkan pendidikan kedokteran. Bahkan memberi dampak yang lebih luas.
 
“Akhirnya kita ingin melakukan penguatan sistem kesehatan yang ada, kapasitas, dan kemitraan baik antara prodi yang baik untuk membantu prodi yang belum kuat sehingga ada akselerasi yang kita harapkan," terangnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa saat ini terdapat kekurangan dokter spesialis yang signifikan. Budi mengukur kekurangan ini akan terjadi dalam 10 tahun ke depan.
 
"Dokter spesialis yang kita butuhkan 10 tahun ke depan adalah 70 ribu," jelas Budi.
 
Baca juga: Bill Gates: AI Akan Gantikan Dokter dan Guru di Masa Depan

Ia menjelaskan, dalam setahun, lulusan dokter spesialis baru sebanyak 2.700. Melihat kekurangan yang terjadi, seharusnya, Indonesia memiliki 26 ribu dokter spesialis baru setiap tahunnya.  
 
"Harusnya 26 ribu per tahun. Kita akan selalu kekurangan dokter spesialis yang menyebabkan kematian 1 juta rakyat Indonesia setiap tahunnya,” jelas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan