Hal itu mengemuka dalam Diseminasi Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Rangka Kemitraan dengan Komisi X DPR RI yang digelar Badan Bahasa di Kabupaten Garut, Minggu, 1 September 2024.
“Badan Bahasa akan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam mengembangkan suatu program sehingga dapat mempermudah dan mengefektifkan kinerja, misalnya dari KBBI ini yang dikerjasamakan juga dengan Oxford University dan Lexicom Limited UK,” ujar Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 3 September 2024.
Saat ini, masyarakat dapat memanfaatkan produk KBBI edisi VI secara daring dengan mengunjungi laman kbbi.kemdikbud.go.id atau mengunduh aplikasi KBBI VI melalui gawai atau ponsel pintar. Dalam laman dan aplikasi KBBI VI, terdapat fitur-fitur untuk mencari beragam definisi beserta contoh penggunaan yang juga dilabeli dengan penjelasan kebakuan kata, termasuk penanda asal bahasa dan ragam keilmuannya.
Selain itu, pengguna juga dapat berpartisipasi dalam pemerkayaan entri KBBI melalui usulan pembuatan entri baru atau sunting entri dan definisi dengan melakukan registrasi menjadi pengguna terdaftar pada laman tersebut.
Diseminasi ini merupakan bentuk transparansi dan sosialisasi pemerintah kepada masyarakat terkait pelaksanaan program, terutama yang berkaitan dengan pengembangan KBBI. Imam menyebut Badan Bahasa selalu terbuka dalam memberi layanan dan senantiasa mengutamakan kepuasan masyarakat.
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, memaparkan saat ini bahasa Indonesia menduduki peringkat ke-11 bahasa yang paling sering digunakan di dunia menurut Ethnologue, 2024. Padahal, jumlah penduduk Indonesia merupakan terbesar ke-4 di dunia.
“Saya berharap kita bisa melakukan peningkatan hingga paling tidak peringkat ketujuh,” ujar Ferdi.
Dia mengatakan bahasa Indonesia perlu disebarluaskan lagi, bukan hanya secara de jure yang saat ini sudah diakui oleh UNESCO, melainkan juga hingga dapat dikenali oleh pedagang-pedagang kecil di Amerika Serikat ketika ada yang menuturkan bahasa Indonesia.
Ferdi mengatakan di dalam negeri semestinya bahasa Indonesia dapat diutamakan dan dijaga kualitas penggunaannya. Menurut survei Litbang Kompas Tahun 2022, hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kualitas penggunaan bahasa Indonesia adalah dengan mengajarkan bahasa Indonesia sedini mungkin di sekolah (53,1 persen).
Dia juga menyoroti penggunaan bahasa Sunda di Garut. Ferdi menuturkan dari 711 bahasa daerah yang masih hidup di Indonesia, bahasa Sunda perlu banyak digali untuk diusulkan, apalagi setelah dibakukannya pelafalan eu di dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) edisi kelima.
“Ejaan kita sudah mengakomodasi penulisan eu yang banyak digunakan dalam bahasa Sunda meskipun pada praktik pelafalannya, oleh banyak penutur bahasa Indonesia dari suku selain Sunda, disesuaikan saja dengan kemampuan masing-masing,” tutur Ferdi.
Dalam kesempatan itu, masyarakat diberi kesempatan memberikan ide dan gagasan terkait dengan pengembangan KBBI atau secara luas bahasa Indonesia yang saat ini digawangi oleh Badan Bahasa. Hamdani dari SMP Negeri 2 Garut mengusulkan agar di Bulan Bahasa diselenggarakan semacam olimpiade bahasa Indonesia secara berjenjang, seperti pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu dari tingkat kecamatan hingga nasional.
Baca juga: Perhatian ke KBBI Mesti Diperkuat |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id