"Wilayah Pulau Sumatera, Jawa Barat, Jakarta, Bandung, Lampung, Jawa Tengah, hingga di Timur ada Sulawesi," kata Aditya dalam siaran pers, Rabu, 29 April 2020.
Aditya tak memerinci berapa jumlah relawan yang diturunkan pada setiap wilayah. Yang jelas, pemilihan enam wilayah ini dilihat dari tingkat kebutuhan penanganannya yang dinilai tinggi.
"Yang jelas ini terus dikembangkan hingga 34 provinsi," ujar anggota Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) itu.
Baca: UNS Gelar 'Tarawih Keliling' Daring Dua Kali Sepekan
Aditya menjelaskan, saat ini tengah diupayakan bagaimana seorang relawan hanya akan menangani 20 masyarakat. Menurutnya, perbandinga jumlah itu merupakan yang paling ideal.
"Jadi sekarang kami juga bekerja sama dengan IT untuk itu, kami sedang melihat berapa pelapor untuk menjadi masukan," lanjutnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Dikti, Nizam menyebut penyebaran relawan saat ini dipastikan proporsional. Jumlah relawan dipastikan cukup untuk menangani masyarakat di setiap daerah yang dituju.
"Jumlah relawan yng mendaftar proporsional sesuai kebutuhan di masing-masing provinsi, itu semua terkaver karena semua relawan ini datang dari Aceh sampai Papua," kata Nizam.
Saat ini sudah terdata 15 ribu Recon yang dimiliki Kemendikbud. Sebelum diterjunkan, mereka sudah mendapatkan pelatihan selama tiga hari baik dari dokter paru hingga pihak kementerian terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id