"Selain mencoret kelulusan sebagai peserta, sekolah yang terbukti mengubah nilai siswa akan masuk dalam daftar hitam," kata Samsul Rizal di Banda Aceh, Rabu, 17 Maret 2021.
Ia menjelaskan untuk menghindari agar peserta tidak dibatalkan dari kelulusan tersebut, maka kepala sekolah maupun guru untuk tidak berlaku curang. Salah satu perilaku yaitu dengan mengubah nilai siswanya.
"Jadi saya ingatkan kepala sekolah maupun guru, jangan pernah mengubah nilai siswanya. Karena kita ingin memberikan anak kita yang terbaik. Jangan sampai mereka yang sudah lelah belajar lalu tidak lulus karena dicurangi," ujarnya.
Baca: Ingat, Setiap Siswa Hanya Boleh Ikut Satu Kali UTBK
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih mengatakan, LTMPT sebagai lembaga yang bertanggung jawab mengurusi proses seleksi masuk PTN ini, tidak pernah melakukan kesepakatan kerja sama baik dengan instansi maupun perorangan untuk meluluskan sesorang ke PTN.
"Kursi di PTN dan program studi favorit tidak diperjualbelikan," tegas Nasih.
Sebelumnya, Kepala Humas USK, Chairil Munawir menambahkan merujuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2020, kuota masuk perguruan tinggi terbagi dalam tiga bagian yaitu untuk jalur SNMPTN minimal 20 persen, SBMPTN minimal 40 persen dan Mandiri maksimal 30 persen.
Baca: Unsoed Sediakan 1.620 Kursi Mahasiswa Baru Jalur SBMPTN 2021
Berdasarkan persentase tersebut, USK akan menerima jalur SNMPTN 25 persen atau sebanyak 1.907 orang, SBMPTN 45 persen atau 3.427 orang dan Mandiri 30 persen atau 2.286 orang.
"Jika dijumlahkan, maka untuk kuota tahun ini USK menerima 7.620 mahasiswa baru dari tiga jalur masuk perguruan tinggi tersebut," kata Chairil.
Ia menambahkan untuk informasi lebih lanjut peserta dapat melihatnya di website resmi LTMPT, dan apabila ada kendala dapat menghubungi helpdesk LTMPT, atau Humas USK pada nomor 08116752000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
