Ilustrasi sekolah. Medcom.id

P2G Nilai Tiga Pasangan Capres-Cawapres Belum Mengulur Kusutnya Tata Kelola Sisdiknas

Ilham Pratama Putra • 27 November 2023 16:12

Jakarta: Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai tata kelola sistem pendidikan nasional (sisdiknas) masih kusut. Hal itu diharapkan menjadi salah satu fokus penyelesaian yang dibawa dalam visi-misi tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.

Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 3, disebutkan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Kenyataannya, sistem tata kelola sekolah dan madrasah di Indonesia terpisah-pisah dan terbagi.

MI, MTs, dan MA dikelola oleh Kemenag. Sementara itu, SMA, SMK, SLB sederajat dikelola Pemda provinsi dan SD, SMP dikelola Pemda kabupaten/kota.

Hal lebih aneh lagi menurut Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, yang terjadi di Papua. Sekolah-sekolah jenjang SD, SMP, SMA, SMK, SLB justru semuanya dikelola oleh pemerintah kota/kabupaten.

"P2G menyayangkan tak ada satu pun capres yang memberi solusi atas runyamnya tata kelola sekolah di Indonesia. Hal tersebut berdampak langsung terhadap tata kelola sekolah, kesejahteraan, kompetensi, karier dan rekrutmen serta distribusi guru," ujar Satriwan dalam keterangan tertulis, Senin, 27 November 2023.

P2G juga mengkritisi tidak adanya paparan strategi untuk menyiapkan guru kompeten sesuai perintah Undang-Undang Guru dan Dosen. Bahkan, para capres cawapres tidak menyinggung tata kelola dan revitalisasi LPTK. Padahal, LPTK adalah rahim yang akan melahirkan
guru-guru.

"Visi-misi capres terlalu klise, kami tidak menemukan adanya penyiapan Grand Design peningkatan kompetensi guru. Tanpa menyentuh kompetensi dalam menyiapkan guru-guru andal, mustahil pendidikan yang berkualitas akan tercapai," kata Satriwan.