"Yang artinya wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” kata Yunus saat mengisi Kajian Hikmah Ramadan 1443 H di Masjid Nurul Huda UNS bertema Puasa Menjadikan Insan Bertakwa dikutip dari laman uns.ac.id, Kamis, 7 April 2022.
Surat lain yang menyebut soal kewajiban puasa ialah Surat Al-Baqarah ayat 184: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidiah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Selanjutnya, yang difirmankan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang ba-til). Karena itu, barang siapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur.
Yunus menuturkan setiap perintah Allah selalu memiliki tujuan akhir yaitu membentuk insan bertakwa. Artinya, kata dia, manusia yang siap dan taat menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya serta ketakwaan itu akan menjadikan seseorang mendapatkan jaminan ampunan.
“Karakteristik seseorang yang bertakwa, pertama dalam QS. Al-Baqarah ayat 3-4, yaitu orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezekinya, beriman kepada Al-Qur’an, Nabi Muhammad, dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum engkau, serta yang meyakini adanya akhirat," papar Yunus.
Kedua, dalam QS. Al-Baqarah ayat 177 orang yang bertakwa yang beriman kepada Allah tanpa adanya keraguan suatu apa pun, mengimani adanya hari akhir, beriman kepada malaikat, mengimani Kitab Allah, serta beriman kepada nabi. Lalu, perilaku orang bertakwa juga disebutkan dalam QS. Ali Imran ayat 134-135, yakni orang yang istikamah dalam berinfak, mampu menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain, serta segera bertobat kepada Allah.
Yunus menyebut ada balasan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah. Dalam QS. Ali Imran ayat 146, Allah menyukai orang-orang yang sabar terhadap berbagai kesulitan dan penderitaan di jalan-Nya.
Kemudian, dalam QS. At-Talaq ayat 2 orang yang bertakwa akan diberikan baginya jalan keluar setiap masalah yang dihadapi. Selanjutnya, dalam QS. At-Talaq ayat 3, orang yang bertakwa akan diberikan jaminan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka serta Allah akan mencukupkan keperluannya. Serta dalam QS. At-Talaq ayat 5, orang yang bertakwa, Allah akan menghapus dosa-dosanya dan dilipatgandakan pahala baginya.
“Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi insan yang bertakwa. Semoga ibadah puasa serta ibadah Ramadan lain, dapat kita jalankan dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan amal ibadah kita dan permohonan ampunan kita dapat dikabulkan oleh Allah, sehingga kita menjadi suci kembali,” kata Yunus.
Baca: Rektor UNS: Hikmah Puasa Saat Ramadan Agar Dapat Menggapai Derajat Takwa Mulia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News