Ilustrasi buku. Medcom
Ilustrasi buku. Medcom

Mengenal Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dan Peninggalannya

Medcom • 13 Maret 2024 11:59
Jakarta: Berkembangnya agama Hindu dan Buddha di Indonesia berkaitan dengan adanya aktivitas perdagangan. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha memiliki pengaruh besar dalam kebudayaan dan kehidupan masyarakat Indonesia.
 
Melansir Rumah Belajar Kemendikbud, sejak awal abad masehi, hubungan dagang antara India dan China dilakukan melalui jalur darat atau yang juga dikenal dengan jalur sutra. Jalur tersebut dialihkan melalui laut yang terdekat dari India ke China, yaitu selat malaka.
 
Sejak saat itu, kepulauan Indonesia menjadi daerah transit bagi pedagang China dan India. Sehingga terjadilah kontak hubungan di antara pedagang China, India, dan Indonesia.

Pengaruh Hindu-Buddha berkembang di Indonesia karena hubungan pedagang China dan India dengan pedagang Indonesia. Perkembangannya melalui banyak bidang, yakni Bidang Pemerintahan, Bidang Sosial, Bidang Ekonomi, dan Bidang Agama dan Kebudayaan.
 
Salah satu bidang yang mempunyai pengaruh terbesar berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia adalah lahirnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha.
 
Berikut beberapa kerajaan Hindu-Buddha yang diketahui mempunyai pengaruh besar dalam kebudayaan dan kehidupan masyarakat Indonesia mengutip dari Rumah Belajar Kemendikbud.

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan kutai adalah kerajaan Hindu-Buddha pertama di Indonesia.  Kerajaan ini diperkirakan terletak di daerah muara kaman di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
 
Informasi tentang kerajaan Kutai berasal dari Yupa. Yupa adalah semacam prasasti sebagai tugu peringatan yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

2. Silsilah Kerajaan Kutai

Dari Yupa diketahui Raja yang pernah memerintah di kerajaan Kutai yang masih satu keturunan diantaranya adalah Raja Kudungga, Raja Aswawarman, dan Raja Mulawarman.
 
Kerajaan kutai diketahui mengalami zaman keemasan atau era kebangkitan di bawah pemerintahan Raja Mulawarman.

3. Kerajaan Tarumanegara

Berdasarkan proses prasasti yang ditemukan, letak pusat Kerajaan Tarumanegara diperkirakan di Antara sungai Citarum dan sungai Cisadane daerah Jawa Barat.
 
Selain prasasti, sumber lain tentang Kerajaan Tarumanegara diperoleh dari catatan seorang musafir Cina bernama Fa Hien, yang menyebutkan Kerajaan Tarumanegara menganut agama Hindu, agama Buddha dan kepercayaan Animisme. Sedangkan mata pencaharian penduduknya dengan bertani dan berdagang.
 
Raja Tarumanegara bernama Raja Purnawarman yang terkenal gagah berani dan dekat dengan para Brahmana dan rakyatnya. Dari situlah Raja Purnawarman dikenal sebagai Raja yang jujur, adil, dan arif dalam memerintah.

4. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Indonesia sekitar abad ke 7 masehi. Kerajaan Sriwijaya diketahui berkembang sebagai negara maritim dengan menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan dari Selat Malaka, Selat Sunda hingga Laut Jawa. Kerajaan Sriwijaya diperkirakan terletak di Palembang tepatnya di dekat pantai dan di tepi sungai Musi.
 
Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaan di bawah pemerintahan Raja Balaputeradewa yang memerintah sekitar abad ke 9 masehi. Wilayah kekuasaan Sriwijaya berkembang luas mulai dari Sumatera dan pulau-pulau sekitar Jawa bagian barat, sebagian Jawa bagian tengah, sebagian Kalimantan dan semenanjung Melayu.
 
Sumber sejarah tentang kerajaan Sriwijaya berasal dari berbagai prasasti dan seorang pendeta China yang bernama Ising.

5. Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada pertengahan abad ke 8. Kerajaan ini diperintah oleh dua dinasti yaitu dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan dinasti Syailendra yang beragama Budha.
 
Wilayah kerajaan Mataram Kuno diketahui terletak antara Jawa Tengah dan Jawa timur dengan mata pencaharian penduduknya sebagai petani. Karena diperintah oleh dua dinasti berbeda, Kerajaan Mataram Kuno memiliki banyak raja yang memerintah secara silih berganti.
 
Silsilah Raja Kerajaan Mataram Kuno saat berpusat di Jawa Tengah
  1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (732-760 M)
  2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran (760-780 ?)
  3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan/ Dharmatungga (780-800 ?)
  4. Sri Maharaja Rakai Warak/ Indra (Syailendra) (800-820 M)
  5. Sri Maharaja Rakai Garung/ Samaratungga (820-840 M)
  6. Sri Maharaja Rakai Pikatan dan Maharatu Pramodawardhani (840-856 M)
  7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala (856-882 M)
  8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (882-899 M)
  9. Sri Maharaja Rakai Watukara Dyah Balitung (898-915M)
  10. Raja Daksa (915-919 M) Raja Tulodong (919-924 M)
  11. Raja Sumba Dyah Wawa (924 M)
Silsilah Raja Kerajaan Mataram Kuno saat dipindahkan ke Jawa Timur
  1. Rakai Hino Sri Isana alias Mpu Sindok (929-947 M)
  2. Sri Lokapala dan Ratu Sri Isanatunggawijaya (sejak 947 M)
  3. Makutawangsawardhana (hingga 985 M)
  4. Dharmawangsa Teguh (985-1007 M)
  5. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari atau Singosari adalah sebuah kerajaan di Jawa timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 masehi, sebagai pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa sang Amurwabhumi.
 
Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Kertanegara yang berhasil memperluas kekuasaan ke beberapa daerah di antaranya bali, Kalimantan Barat daya, Maluku, sunda, dan Pahang.
 
Pada tahun 1275 masehi, Raja Kertanegara mengirimkan tentaranya ke Melayu atau yang dikenal dengan ekspedisi pamalayu. Selain untuk mengoyakkan kerajaan Sriwijaya, ekspedisi ini juga bertujuan untuk menahan serbuan tentara mongol di bawah pimpinan Kaisar Kebo Anabrang  yang sedang melakukan perluasan wilayah di Asia Tenggara.

6. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit dianggap sebagai kerajaan Hindu-Buddha terbesar dalam sejarah Indonesia yang berdiri di Jawa timur sekitar tahun 1293 masehi. Diketahui Raden Wijaya menjadi Raja pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
 
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa Hayam Wuruk yang memerintah tahun 1350 sampai 1389 masehi dibantu oleh maha patih Gajah Mada daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik, dan sebagian kepulauan Filipina. Diketahui, Majapahit juga memiliki hubungan dengan Champa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam.
 
Pada masa kejayaan Majapahit, bidang sastra mengalami kemajuan dengan munculnya karya sastra terkenal, kitab negara kerta agama, dan sutashoma yang memuat kalimat semboyan negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika.

Peninggalan Kerajaan Hindu-Budha

Pada masa berakhirnya kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia banyak meninggalkan benda-benda bersejarah yang sampai sekarang dapat kita lihat wujudnya sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia. Peninggalan kerajaan Hindu-Buddha tersebut berupa candi, gapura meratap seperti gapura bajang ratu, petirtaan atau pemandian suci di kalangan istana, patung berbentuk dewa dewi, patung dan makhluk mistik, relief yang melukiskan suatu cerita, kitab-kitab peninggalan masa Hindu-Buddha, serta pertunjukan wayang dan upacara keagamaan yang masih dapat kita saksikan hingga saat ini.
 
Itulah penjelasan tentang beberapa kerajaan Hindu Buddha di Indonesia dan peninggalannya. Semoga materi yang disajikan dapat menambah wawasan kamu yaa. (Zein Zahiratul Fauziyyah)
 
Baca juga: Mengenal 13 Kerajaan Maritim Hindu-Buddha di Indonesia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan