Dalam bahasa Indonesia, pendekatan ini dikenal dengan nama SALINGTEMAS, yang menekankan keterkaitan antara sains, teknologi, lingkungan, dan masyarakat.
Pembelajaran SETS merupakan pendekatan yang mengintegrasikan konsep-konsep sains dengan perkembangan teknologi, serta dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan sosial. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya diajak memahami teori, tetapi juga menyadari dampak dan peran ilmu pengetahuan dalam kehidupan nyata.
Dikutip dari akun Instagram @ditjen.gtk.kemdikbud, pembelajaran SETS bertujuan untuk:
1. Meningkatkan literasi sains dan teknologi
Siswa diajak memahami bagaimana ilmu pengetahuan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak hanya menguasai konsep tetapi juga mampu melihat relevansinya secara langsung.Baca juga: Apa Perbedaan Deep Learning dengan Project Based Learning? Ini Penjelasannya |
2. Menanamkan kesadaran lingkungan dan sosial
Melalui pengamatan dan analisis isu nyata, siswa diajak membangun empati serta kepedulian terhadap berbagai persoalan di sekitar mereka, seperti perubahan iklim, limbah teknologi, atau ketimpangan akses energi.3. Mendorong pemanfaatan teknologi secara bertanggung jawab
Pembelajaran diarahkan agar siswa mampu memanfaatkan teknologi secara bijak, beretika, dan berkelanjutan untuk masa depan lebih baik.Menariknya, pendekatan SETS juga dapat diintegrasikan ke dalam praktik deep learning atau pembelajaran mendalam. Melalui integrasi ini, siswa tidak hanya dituntut menghafal konsep, tetapi mendorong mereka berpikir kritis, berkolaborasi, dan menciptakan solusi atas persoalan nyata di lingkungan sekitar.
Dengan menggabungkan pembelajaran SETS dan deep learning, sekolah tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa sebagai pembelajar aktif yang peduli dan siap menghadapi tantangan global. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News