Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti. DOK YouTube TvMU
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti. DOK YouTube TvMU

Bagaimana Belajar dengan Konsep Deep Learning? Begini Penjelasan dan Contoh Soalnya

Renatha Swasty • 17 Februari 2025 16:34
Jakarta: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menanamkan konsep pendekatan pembelajaran baru dalam kurikulum yang disebut deep learning atau pembelajran mendalam. Deep learning mengusung pembelajaran mindful, meaningful, dan joyful
 
Hal ini merupakan satu hal yang baru dalam pembelajaran di Indonesia. Karena berupa konsep pembelajaran, deep learning tak akan mengubah sistem kurikulum. Namun, akan mengubah cara belajar dan ujian yang dijalani siswa.
 
"Pembelajaran (deep learning) ini bersifat kualitatif, yang orientasinya akumulasi dari pengetahuan sehingga seberapa kuat pemahaman dari apa yang dipelajari," tutur Mu'ti dalam Seminar Nasional dan Sosialisasi Program Deeplearning di YouTube tvMU Channel, Senin, 17 Februari 2025.

Ia memberikan contoh pembelajaran matematika dengan konsep deep learning. Misalnya siswa diajarkan cara menghitung luas permukaan bentuk.
 
Mu'ti mengambil contoh siswa diminta menghitung luas segitiga. Rumus dari mencari luas segitiga adalah setengah dari panjang alas kali tinggi.
 
"Selama ini siswa hanya tahu rumus, kemudian menghitung. Tapi deep learning tidak berhenti di situ," jelas dia.
 
Baca juga: Wamendikdasmen Tekankan Pentingnya Penguatan Kompetensi untuk Deep Learning pada Guru di Banyumas 

Deep learning tak hanya meminta siswa hafal rumus dan menghitungnya. Namun, siswa juga diajak belajar logika berhitung terhadap benda yang ada.
 
"Kalau cuma hafal rumus, itu kemudian diberikan contoh bangunan yang berbentuk segitiga, nanti dia enggak ngerti lagi, karena yang diingat hanya rumus," ungkap dia.
 
Mu'ti menyebut soal yang dihadirkan lebih menggugah daya nalar, kritis para siswa. Sehingga apa pun bentuk dari permukaan, siswa tak cuma sekadar bisa menghitungnya dengan rumus yang dihafal.
 
"Dengan mendalami konsepnya, seperti apa pun bentuknya, anak akan mampu menjawab soal tersebut dengan penalaran dan logika matematika yang tepat. Saya rasa pelajaran logika matematika ini yang belum ada," jelas dia.
 
Dia mengatakan dengan pembelajaran deep learning, siswa tak hanya bisa hafal rumus dan menghitung luas segitiga. Tapi bisa bicara fakta segitiga, pemanfaatannya, bahkan bagaimana rumus tersebut bekerja.
 
"Jadi soalnya tidak akan berdiri sendiri, pertanyaan-pertanyaan dalam matematika itu memancing anak untuk bisa mendapatkan ilmu lainnya, misal fisika, keseimbangan," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan