Mu'ti pun meluruskan, kabar bahwa Deep Learning adalah pengganti Kurikulum Merdeka adalah tidak benar. Mu'ti mengatakan, belakangan ini pernyataannya soal Deep Learning menjadi bahasan di media sosial.
Deep Learning, kata Mu'ti merupakan sebuah paradigma pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful. Konsep Deep Learning ini muncul ketika iasampaikan dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.
"Untuk itu kita harus mengembangkan strategi pembelajaran Deep Learning, namun oleh orang diterjemahkan dengan versi masing-masing, ada yang bilang ini kurikulum baru Deep Learning, yang bilang Deep Learning kurikulum itu siapa?" ujar Mu'ti meluruskan pemberitaan yang beredar tersebut, di sela-sela kunjungan kerjanya di Yogyakarta, Rabu, 13 November 2024.
Baca juga: Tak Hanya Mengajar, Mendikdasmen Bakal Persiapkan Guru Jadi Konselor Siswa |
Apa Itu Deep Learning
Mengutip akun Instagram @ditjen.gtk.kemdikbud, Pembelajaran Deep Learning adalah paradigma atau konsep pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Metode itu memiliki tiga elemen, yaitu Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyfull Learning.Mindful Learning adalah menyadari keadaan murid yang berbeda-beda. Kemudian Meaningful Learning merupakan konsep yang dilakukan untuk mendorong murid berpikir dan terlibat dalam proses belajar.
Sedangkan Joyfull Learning adalah cara untuk membuat siswa merasa senang dan puas dalam mencari pemahaman mendalam di suatu pelajaran. Untuk penerapan Deep Learning ini, Kemendikdasmen akan menyiapkan pelatihan khusus untuk guru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News