Guru sedang mengajar di muka kelas. Foto: MI/Adi Kristiadi
Guru sedang mengajar di muka kelas. Foto: MI/Adi Kristiadi

Apa Perbedaan Deep Learning dengan Project Based Learning? Ini Penjelasannya

Ilham Pratama Putra • 22 Maret 2025 14:04
Jakarta: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menanamkan konsep pendekatan pembelajaran baru dalam kurikulum. Konsep tersebut disebutnya sebagai deep learning atau pembelajaran mendalam.
 
Di dalamnya, terdapat pula konsep yang ia sebut sebagai pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful. Hal ini memang merupakan satu hal yang baru dalam pembelajaran di Indonesia.
 
Sebelumnya ada pula pembelajaran yang dikenalkan sebagai project based learning atau pembelajaran berbasis proyek.  Pembelajaran berbasis proyek ini dikenalkan pada periode Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Dimana Nadiem menjabat dari tahun 2019-2024.

Melansir unggahan instagram @bbppmpvbispar.kemdikbud, yang ditulis Widyaiswara Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bisnis dan Pariwisata, Mangasa Aritonang, pembelajaran mendalam dan pembelajaran berbasis proyek memiliki perbedaan. Berikut penjelasannya:

Perbedaan deep learning dan project based learning:

Deep Learning

Sebagai sesuatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika) dan olahraga (kinestetik) secara holistik dan terpadu.

Project based learning

Suatu metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, di mana peserta didik belajar terlibat secara aktif pada dunia nyata dalam mengerjakan proyek yang bermakna seperti menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungannya sendiri.

Karakteristik Deep Learning

Driving Questions

Peserta didik memulai pembelajaran dengan drivin questions - pertanyaan mendasar sebagai penggerak, yaitu adanya satu masalah yang harus diselesaikan atau
dipecahkan.

Situated Inquiry

Peserta didik mengeksplorasi pertanyaan tersebut dengan cara berpartisipasi dalam proses inkuiri yang otentik, rangkaian proses pemecahan masalah sebagaimana layaknya para ahli mengerjakan pekerjaan mereka. Pada saat eksplorasi ini, peserta didik akan belajar dan menerapkan gagasan-gagasan penting dalam disiplin ilmu tersebut.
 
Baca juga: Deep Learning Bisa Bangun Kemampuan Komputasional Anak

Kolaborasi

Peserta didik, guru, tokoh dan anggota masyarakat terlibat dalam aktivitas project kolaboratif tersebut untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan yang hendak dipecahkan.

Teknologi Pembelajaran

Ketika terlibat dalam proses inkuiri tersebut, peserta didik belajar lewat pemanfaatan teknologi yang dapat membantu mereka berpartisipasi dalam aktivitas yang biasanya di luar jangkauan mereka.

Artefak

Peserta didik menghasilkan artefak atau produk yang dapat memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan, dimana produk ini berupa produk dari hasil belajar bersama yang dipublikasikan agar masyarakat umum dapat mengaksesnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan