Suparto memaparkan kemampuan komputasional bisa dibentuk melalui pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam.
"Dengan deep learning yang berpijak pada mindful, meaning full, dan joyful ini bermuara pada tumbuhnya kreativitas, kreasi, daya kritis anak yang itu adalah pendukung kemampuan komputasional," kata Suparto dalam webinar Berpikir Komputasional: Asah Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Kritis Anak melalui siaran YouTube Guru PAUD PNF, Kamis, 20 Februari 2025.
Ia menyoroti kemampuan komputasional secara khusus. Kemampuan ini mesti dibangun karena saat ini kemajuan teknologi semakin pesat.
Baca juga: Anak Berpikir Logis, Stella Christie Sebut Bakal Berdampak ke Kariernya |
"Sehungga anak diharapkan di masa depan juga mampu memecahkan masalah dengan menerapkan teknologi, ilmu komputer atau informatika," ujar dia.
Suparto menuturkan berpikir komputasional dapat diartikan sebagai konsep untuk menemukan masalah yang ada di lingkungan sekitar anak. Lalu, anak dipancing untuk mengembangkan solusi pemecahan dari masalah tersebut.
Ia mengungkapkan beberapa hasil kajian itu menyatakan berpikir komputasional merupakan kemampuan pemecahan masalah yang dapat meningkatkan kemampuan logika dan analisis. Hal itu juga berkaitan dengan literasi, numerasi, sains dan bidang lain.
"Berpikir komputasional berjalan dalam pola pikir yang sistematis, berbasis data, perumusan pemecahan masalah yang tepat dan ini penting untuk dikembangkan sebagai potensi dasar," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News