Rapat persiapan Pesantren Award 2025. DOK Kemenag
Rapat persiapan Pesantren Award 2025. DOK Kemenag

Ratusan Tokoh Diusulkan Terima Pesantren Award 2025, Seleksi Berlangsung Ketat

Renatha Swasty • 15 September 2025 16:34
Jakarta: Pesantren Award 2025 akan memasuki tahap seleksi presentasi dan wawancara. Terdapat 132 usulan untuk kategori Santri Inspiratif, 118 usulan untuk kategori Pesantren Transformatif, dan 45 usulan untuk kategori Kepala Daerah. 
 
Pesantren Award 2025 adalah ajang penghargaan yang digelar untuk mengapresiasi kontribusi pesantren, santri, tokoh, serta pemerintah daerah dalam memajukan ekosistem pesantren di Indonesia. Penghargaan akan diberikan pada puncak Hari Santri pada 20 Oktober 2025.
 
"Proses seleksi berlangsung ketat dengan melibatkan banyak pihak agar penghargaan ini benar-benar diberikan kepada figur dan lembaga yang memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan pesantren," kata Direktur Pesantren Basnang Said dikutip dari laman Kemenag, Senin, 15 September 2025. 

Pesantren Award 2025 terdiri atas empat kategori, yaitu Kepala Daerah Peduli Pesantren, Pesantren Transformatif, Santri Inspiratif, dan Tokoh Pesantren (Lifetime Achievement). 
 
“Kemenag memberikan kepercayaan penuh kepada dewan juri untuk menetapkan para penerima penghargaan, termasuk untuk kategori bergengsi Lifetime Achievement,” ujar Basnang. 
 
Ketua Tim Penilai Alissa Wahid menegaskan kredibilitas Pesantren Award 2025 sangat ditentukan oleh kualitas proses seleksi yang berlangsung tahun ini. Ia menyebut jumlah usulan yang masuk mencerminkan antusiasme luar biasa dari ekosistem pesantren.
 
Baca juga: Pesantren Award 2025, Penghargaan Buat Insan yang Aktif Majukan Pesantren 

“Setelah seleksi administrasi, hanya 10 kandidat per kategori yang masuk daftar pendek (shortlist), kemudian disaring lagi menjadi 3 finalis yang akan mengikuti sesi presentasi dan wawancara,” ungkap Alissa.
 
Alissa mengatakan kategori Lifetime Achievement akan diseleksi khusus oleh tim juri. Sebab, menyangkut kiprah tokoh pesantren yang telah memberikan pengaruh besar dan konsisten bagi kemajuan pendidikan pesantren nasional.
 
“Penghargaan ini juga akan dilengkapi dengan penerbitan karya tulis para tokoh pesantren penerima penghargaan oleh Kemenag, sebagai bentuk dokumentasi warisan intelektual pesantren,” ujar dia. 
 
Rangkaian penjurian dijadwalkan berlangsung dalam dua tahap. Sidang pertama secara daring pada 18 September 2025 akan menetapkan tiga finalis di setiap kategori. Selanjutnya, sidang kedua digelar secara luring pada 22–24 September 2025 dengan agenda presentasi dan wawancara finalis di hadapan dewan juri.
 
Alissa menyebut Pesantren Award harus menjadi panggung apresiasi yang kredibel, inspiratif, dan berdampak. Ajang ini diharapkan tidak hanya memotivasi insan pesantren, tetapi juga memperkuat peran pesantren sebagai pilar penting dalam ekosistem pendidikan Islam di Indonesia.
 
“Ini bukan sekadar seremoni. Penghargaan ini harus menjadi standar baru bagi kualitas dan dedikasi dunia pesantren,” kata Alissa.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan