"AN ini berpotensi menghambur-hamburkan dana. Karena ini negara sedang dalam keadaan ancaman besar yang mempengaruhi APBN/APBD, mempengaruhi sendi-sendi kehidupan," kata Satriwan dalam siaran Youtube Hipper 4.0 Indonesia, Selasa, 27 Juli 2021.
Menurutnya, lebih baik anggaran AN digunakan untuk memperbaiki kualitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dia menyebut ancaman nyata saat ini adalah learning loss akibat PJJ yang tak maksimal hingga putus sekolah.
"Mestinya Kemendikbudristek fokus kepada bagaimana cara selama pandemi ini anak-anak tidak putus sekolah," terangnya.
Baca: Soal AN Dinilai Singgung Isu SARA, Ini Respons Kemendikbudristek
Menurut dia, anggaran AN juga dapat digunakan untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas infrastruktur digital penunjang PJJ. Banyak guru yang terpaksa melakukan guru kunjung karena terbatasnya akses digital.
Lagi pula, kata dia, hasil AN sudah bisa ditebak. Sebab, telah ada penilaian dari Programme for International Student Assessment (PISA) maupun Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (Aksi).
"Wong sudah terpetakan diagnosisnya sudah ada. Sekarang yang perlu dilakukan negara oleh Kemendikbristek bagaimana stratergi meningkatakn kompetensi dasar literasi, numerasi, sains termasuk kompetensi guru," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News