Studi yang diangkat berfokus pada analisis konfigurasi ruang sebagai hasil komodifikasi ruang berbasis pariwisata yang berpotensi menimbulkan perubahan nilai ruang dan nilai simbolisme rumah gadang. Selain perubahan nilai ruang, penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi bagi penggiat pariwisata dan pemangku kebijakan berupa kerangka preservasi rumah gadang untuk melindungi nilai fungsi ruang di dalamnya.
Alasan Rexha memilih topik ini ialah karena latar belakangnya sebagai interior designer yang memiliki ketertarikan pada topik ruang dan budaya.
“Menurut saya, hubungan ruang dan budaya itu terkait pemikiran masyarakat dari masa ke masa, bagaimana perkembangan zaman memengaruhi pola interaksi dan kehidupan mereka. Perkembangan zaman itu sendiri dapat dilihat dari artefak serta objek ruang dan budayanya,” ujar Rexha.
Alasan lain, Rexha merupakan asli Minangkabau. Sehingga, dia ingin menggali lebih dalam tentang budaya Minangkabau terutama dari segi arsitektur.
Selain itu, kawasan ini sedang dikembangkan oleh pemerintah sehingga hasil penelitian yang ditemukan diharapkan dapat berguna bagi pemangku kebijakan. Rexha menuturkan idealnya nilai simbolisme rumah gadang harus tetap dipertahankan di samping fungsi tambahannya sebagai homestay yang mendukung sektor pariwisata.
Kompetisi digelar Nusantara Institute bekerja sama dengan BCA. Dalam kompetisi tersebut, kategori penghargaan dibagi menjadi empat, yaitu kategori A+ (outstanding), kategori A (excellent), kategori B+ (very good), dan kategori B (good). Berkat capaian itu, Rexha mendapatkan dana apresiasi untuk penulisan tesisnya senilai Rp9 juta.
Baca juga: Dosen ITB Ungkap Cerita di Balik Pembuatan Lengan Bionik Harga Murah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id