Namun, pemenuhan gaya hidup tak bisa dihindarkan. Mahasiswa harus lebih cermat memenuhi gaya hidup di luar negeri.
Mahasiswi Ohio University, Amerika, Ratna Ariyanti, membagikan tips memenuhi gaya hidup di tengah inflasi. Misalnya, kebutuhan makanan.
Ratna menyebut makan di luar telah menjadi gaya hidup. Namun, saat ini dia menyarankan untuk mengurangi intensitas makan di luar dan lebih sering memasak.
"Sesekali perlu juga untuk berkumpul dengan teman, bersosialisasi, atau sekadar mencari suasana yang lain dibandingkan dengan memasak sendiri. Hanya saja, memasak sendiri jauh lebih hemat," kata Ratna kepada Medcom.id, Kamis, 21 Juli 2022.
Selanjutnya, menonton. Ratna menyarankan mahasiswa pandai-pandai memilih aktivitas yang umumnya disediakan kampus atau juga pemerintah kota yang harganya terjangkau, bahkan gratis.
"Kunjungan ke museum atau menonton teater umumnya memiliki tiket dengan harga khusus untuk pelajar/mahasiswa yang lebih murah dibandingkan pengunjung umum," kata dia.
Selain itu, karena tengah musim panas dan cuaca baik, mahasiswa dapat mencari hiburan di luar ruang yang hemat. Seperti piknik di danau, berenang, atau bersepeda.
Selain itu, road trip atau bepergian selama summer break bisa dilakukan berkelompok. Sehingga, menghemat bujet.
"Saya misalnya melakukan perjalanan ke New York dengan tiga teman lain sehingga ongkos perjalanan dapat ditanggung bersama," kata Ratna.
Ratna menyebut kampus juga banyak memberikan dukungan dengan menyediakan kebutuhan makanan yang dapat diakses melalui food pantry. Mahasiswa dapat berkunjung ke food pantry dan mengambil bahan kebutuhan yang diperlukan.
Ratna menyebut program ini jamak tersedia di banyak kampus di Amerika Serikat. Penduduk lokal juga banyak membantu dengan memberikan donasi berkala untuk menyokong food pantry.
"Barang-barang yang tersedia juga beragam, seperti beras, minyak goreng, makanan kaleng, roti, susu, keju, dan lain sebagainya," sebut Ratna.
Organisasi nirlaba dan keagamaan juga banyak menyelenggarakan program-program yang dapat membantu mahasiswa. Termasuk, mendapatkan kebutuhan pokok atau makanan gratis, seperti makan siang atau makan malam.
Ratna juga menyarankan mahasiswa mencari pekerjaan sampingan dengan bekerja di kampus. Misalnya bekerja di perpustakaan atau menjadi pengemudi untuk mengantar dan menjemput mahasiswa baru.
"Pekerjaan ini tentu membantu mahasiswa, terutama mahasiswa yang membawa keluarga selama mereka bersekolah," tutur Ratna.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia di AS: Sudah Rasakan Kenaikan Harga Sebelum Invasi Rusia ke Ukraina |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News