Salah satunya dirasakan mahasiswi S3 di Ohio University, Amerika Serikat, Ratna Ariyanti. Ratna mengaku kenaikan harga akibat inflasi bahkan sudah mulai terasa pada awal 2022 atau sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Ratna menuturkan tanda-tanda kenaikan harga terlihat pada keputusan peritel Dollar Tree menaikkan harga. Dollar Tree menjual beragam produk, seperti minuman ringan, peralatan rumah tangga, keperluan memasak hingga kebutuhan pokok lainnya seharga USD1.
"Pada akhir 23 November 2021, Dollar Tree mengumumkan kepada publik mengenai keputusan perusahaan untuk menaikkan harga menjadi USD1,25. Ini adalah keputusan yang signifikan mengingat Dollar Tree selama 35 tahun bertahan dengan kebijakan memasarkan beragam produk dengan harga USD1," kata Ratna kepada Medcom.id, Kamis, 21 Juli 2022.
Dollar Tree beralasan menaikkan harga untuk mendorong kemampuan perusahaan memperluas produk yang ditawarkan, termasuk memasarkan produk-produk baru. Kenaikan harga akan memperkuat fleksibiltas perusahaan.
Ratna menyebut hal ini memberatkan konsumen, terutama masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Sebab, konsumen menengah ke bawah banyak berbelanja di Dollar Tree atau toko-toko sejenis yang umumnya menawarkan satu harga untuk beragam produk.
"Ini baru satu contoh peritel. Setelah invasi Rusia ke Ukraina, dampak inflasi terus berkelanjutan," beber dia.
Ratna menuturkan beberapa peritel lain, seperti Walmart dan Target sudah mengumumkan mereka mengalami kenaikan biaya tinggi, terutama ongkos transportasi dan tenaga kerja. Alhasil, konsumen harus menanggung perubahan harga ini.
Ratna menyebut untuk mahasiswa dampaknya sangat terasa. Apalagi, mahasiswa yang mengandalkan kendaraan pribadi untuk sarana transportasi karena harga bensin sangat terasa kenaikannya.
Sayangnya, banyak kota di Amerika Serikat, termasuk kota pelajar (college town) tidak didukung sarana transportasi publik yang dapat diandalkan. Ratna menyebut kota pelajar umumnya kota-kota kecil.
Bus misalnya, hanya melayani setiap satu jam sekali dengan rute terbatas. Selain itu, bus juga tidak beroperasi pada akhir pekan.
"Selain itu, mahasiswa dengan keluarga juga banyak yang lebih memilih untuk memiliki kendaraan pribadi agar mudah bepergian bersama anak-anak, termasuk mengantar ke sekolah atau pergi berbelanja," beber dia.
Baca juga: Pemerintah Diharapkan Berikan Penyesuaian Living Allowance Hadapi Inflasi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News