Selain itu, road trip atau bepergian selama summer break bisa dilakukan berkelompok. Sehingga, menghemat bujet.
"Saya misalnya melakukan perjalanan ke New York dengan tiga teman lain sehingga ongkos perjalanan dapat ditanggung bersama," kata Ratna.
Ratna menyebut kampus juga banyak memberikan dukungan dengan menyediakan kebutuhan makanan yang dapat diakses melalui food pantry. Mahasiswa dapat berkunjung ke food pantry dan mengambil bahan kebutuhan yang diperlukan.
Ratna menyebut program ini jamak tersedia di banyak kampus di Amerika Serikat. Penduduk lokal juga banyak membantu dengan memberikan donasi berkala untuk menyokong food pantry.
"Barang-barang yang tersedia juga beragam, seperti beras, minyak goreng, makanan kaleng, roti, susu, keju, dan lain sebagainya," sebut Ratna.
Organisasi nirlaba dan keagamaan juga banyak menyelenggarakan program-program yang dapat membantu mahasiswa. Termasuk, mendapatkan kebutuhan pokok atau makanan gratis, seperti makan siang atau makan malam.
Ratna juga menyarankan mahasiswa mencari pekerjaan sampingan dengan bekerja di kampus. Misalnya bekerja di perpustakaan atau menjadi pengemudi untuk mengantar dan menjemput mahasiswa baru.
"Pekerjaan ini tentu membantu mahasiswa, terutama mahasiswa yang membawa keluarga selama mereka bersekolah," tutur Ratna.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia di AS: Sudah Rasakan Kenaikan Harga Sebelum Invasi Rusia ke Ukraina |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News