Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 2022 sudah dibuka. Bagi kelas 12 yang kini masih menimbang-nimbang prodi yang dipilih bisa menyimak keketatan prodi di SNMPTN 2021.
Berikut prodi dengan keketatan di SNMPTN 2021 dikutip dari Instagram resmi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek):
Prodi Saintek
- Teknik Informatika, Universitas Padjadjaran: 1,00 persen
- Farmasi, Universitas Sebelas Maret: 1,10 persen
- Keperawatan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: 1,25 persen
- Farmasi, Universitas Syiah Kuala: 1,27 persen
- Farmasi: Universitas Padjadjaran: 1,30 persen
- Farmasi: Universitas Diponegoro: 1,33 persen
- Gizi: Universitas Pendidikan Indonesia: 1,43 persen
- Informatika: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 1,46 persen
- Farmasi: Universitas Negeri Semarang: 1,47 persen
- Psikologi: Universitas Padjadjaran: 1,48 persen
Prodi Soshum
- Manajemen, Universitas Negeri Jakarta: 0,78 persen
- Manajemen, Universitas Padjajaran: 0,91 persen
- Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Jakarta: 0,91 persen
- Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran: 0,99 persen
- PGSD: Universitas Sriwijaya, 1,17 persen
- Manajemen, Universitas Negeri Medan: 1,22 persen
- Manajemen, Universitas Pendidikan Indonesia: 1,33 persen
- Psikologi, Universitas Pendidikan Indonesia: 1,36 persen
- Manajemen, Universitas Gadjah Mada: 1,71 persen
- Sastra Inggris, Universitas Negeri Jakarta: 1,75 persen
Cara membaca keketatan prodi di atas adalah semakin kecil persentase maka persaingan keketatannya makin tinggi. Data ini bisa dijadikan referensi memilih prodi untuk SNMPTN 2022.
Ketentuan pemilihan prodi
Selain keketatan hal lain yang mesti diperhatikan adalah ketentuan memilih prodi. Berikut ini ketentuan pemilihan prodi dikutip dari laman resmi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT):- Setiap siswa dapat memilih dua program studi dari satu PTN atau dua PTN
- Jika memilih dua program studi, salah satu harus berada di PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/MA/SMK asalnya. Jika memilih satu program studi, dapat memilih PTN yang berada di provinsi mana pun.
- Disarankan tidak lintas minat (tergantung ketentuan PTN yang dituju).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News