Alumnus S3 Unair yang juga Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman. DOK Unair
Alumnus S3 Unair yang juga Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman. DOK Unair

Kisah Alumnus Unair, Gagal Jadi Dokter Kini Jabat Dirut Bank Jatim

Renatha Swasty • 21 November 2024 10:59
Jakarta: Busrul Iman pernah bercita-cita menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), namun gagal. Mimpinya menjadi dokter tak terwujud, tapi kini dia menjadi Direktur Utama Bank Jatim.
 
Karier mentereng Iman bermula ketika ia lulus sarjana di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta dengan mengambil fokus program studi akuntansi. “Semester awal kuliah itu nilai saya jeblok. Waktu itu kan nilainya 3, 4, pokoknya jelek. Tapi saya enggak punya pilihan lain, akhirnya lama-lama saya menikmati dan akhirnya saya tahu bahwa ini passion saya,” ucap Iman dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 21 November 2024.
 
Sebelum menjadi pimpinan Bank Jatim, Iman pernah mengabdi selama 32 tahun di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Selama itu, ia berpindah-pindah daerah, mulai dari ujung Barat hingga Timur Indonesia.

“Setelah lulus, saya diterima kerja di BRI dan keliling Indonesia selama 32 tahun. Mulai dari jadi staf, kepala cabang, kepala wilayah. Kepala wilayah di Jawa Timur misalnya, sudah saya capai semua sebelum saya pindah ke Bank Jatim,” tutur Iman.
 
Bertugas di tempat baru terus-menerus tentu bukan hal mudah, tak terkecuali bagi Iman. Perbedaan lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat menjadi tantangan tersendiri.
 
Namun, prinsip 'Hidup itu seperti mengayuh sepeda, kita harus terus bergerak dan mengayuh' terus Ia pegang hingga membawanya berhasil melalui berbagai tantangan. Dia menyebut selalu ada hal positif yang dapat dipetik selama perjalanan karier yang panjang itu.
 
“Positifnya, saya bisa lebih agile dalam menghadapi perubahan. Yang penting adalah bahwa hal baru harus kita terima dan sukai sebagai sebuah sarana untuk maju. Jadi, kalau kita terbiasa menghadapi tantangan, maka lama-lama kompetensi kita juga akan terbentuk,” tutur dia.
 
Baca juga: Kenalan dengan Solikin M Juhro, Alumnus FEB UNAIR yang Jadi Asisten Gubernur BI

Selama menahkodai perbankan, Iman tak lupa mengembangkan diri melalui ilmu pengetahuan. Saat ditugaskan di Tuban, ia menempuh pendidikan Magister Manajemen di salah satu perguruan tinggi di Semarang pada 2005.
 
Kemudian, saat menjadi Kepala Cabang BRI di Banjarnegara, ia juga mengambil Pendidikan Profesi Akuntan di salah satu perguruan tinggi di Purwokerto. Meski sudah tidak muda lagi, Iman percaya memperluas cakrawala pengetahuan di era sekarang sangatlah penting. Mengingat, dunia terus berkembang.
 
Iman menilai setiap manusia adalah pembelajar. Saat diamanahi sebagai Direktur Utama Bank Jatim, Iman memutuskan melanjutkan pendidikan S-3 Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana Unair. Tidak mudah menjalai peran sebagai direktur sekaligus mahasiswa. Namun, Iman dapat melakoni semua peran itu dengan sangat apik.
 
Bahkan, pada kelulusannya pada Agustus 2024, ia dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik S3 Sekolah Pascasarjana Unair. Capaian itu membuktikan Iman adalah sosok berdedikasi tinggi, tidak hanya pada pekerjaan tetapi juga pendidikan.
 
Iman mengaku selalu memegang tegus prinsip 'Sulit tapi bisa'. Kalimat ini mengandung makna setiap kesulitan tidak seharusnya dianggap sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang untuk menghadapi tantangan.
 
“Dengan pola pikir seperti ini, kita dapat membuka wawasan untuk mencari solusi alternatif, daripada hanya terjebak dalam keluhan atau menyalahkan situasi,” tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan