Staf Khusus Menteri Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Zahrotun Nihayah mengatakan dalam mendisiplinkan anak, terdapat sejumlah poin penting. Pembentukan sikap disiplin bukan satu hal yang bisa dipaksakan.
"Disiplin itu bukan dipaksakan, memang harus ditanamkan ya dan penanaman pendisiplinan atau pembiasaan itu memang harus ada aturan-aturan," kata Zahrotun di kantor KemenPPPA, Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.
Ia mencontohlan bentuk disiplin dasar yang bisa ditanamkan. Misalnya, kebiasaan bangun pagi hingga jadwal makan teratur.
"Jadi ayo bangun, benar, makan pagi di tempatnya. Itu kan pembiasaan. Setelah pembiasaan itu menjadi rutin maka dia akan menjadi habit terbiasa," tutur dia.
Penanaman sikap disiplin yang tak dipaksakan dilakukan dengan cara yang baik. Tidak tepat bila sikap disiplin dibangun dengan cara kasar.
"Disiplin positif yang tidak harus dipukul, yang tidak harus disemprotin, harus bangun, tidak begitu. Tetapi bahwa komunikasi yang baik, contoh teladan yang baik, ini menjadi sangat penting," ujar dia.
Zahrotun mengatakan anak memiliki sifat peniru. Sehingga, anak harus mendapatkan contoh sikap disiplin dari lingkungan sekitarnya.
"Nah ini contoh teladan, pengawalan, pendampingan, edukasi, pemahaman dan sebagainya. Dan saluran-saluran untuk remaja, anak-anak itu kalau disurvei kita itu kan dia ininya ke teman. Tapi dalam hal ini peran orang tua juga penting, bagaimana orang tua juga bisa mengarahkan pada dia bisa berteman dengan yang positif perilakunya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News