Setelahnya, anak dipulangkan ke orang tuanya dengan harapan terjadi perubahan perilaku menjadi lebih baik. Namun, apakah hal itu bisa sesuai rencana?
Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Pribudiarta Nur Sitepu, menyebut banyak faktor yang membuat pendidikan barak militer bisa berhasil. Dia mengatakan harus ada penyusunan perencanaan pendidikan yang holistik.
"Karena itulah maka program ini memang harus kompleks, jadi kompleks holistik," kata Pribudiarta di kantor KemenPPPA, Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.
Menurutnya harus ada sinergi pola pendidikan yang telah dilakukan di barak militer dengan keluarga di rumah. Karena itu, peran orang tua menjadi kunci keberhasilan pendidikan karakter tersebut.
Baca juga: Pelajar Nakal Dikirim ke Barak Militer, Ini Tanggapan Verrel Bramasta |
Bahkan, orang tua juga harus diberikan edukasi. Hal itu agar anak bisa tetap dikontrol sehingga karakter yang sudah baik dapat terus bertahan.
"Nah terus kemudian orang tuanya kan diberikan peningkatan kapasitas edukasi, sehingga kemudian apabila dia dari barak, dia kembali ke orang tuanya, orang tuanya sudah kompeten, harusnya kompeten untuk kemudian mendampingi si anak itu tadi," tutur Pribudiarta.
Karenanya, melihat kemampuan orang tua juga menjadi hal penting. Apakah orang tuanya juga kompeten untuk mendampingi anak.
"Nah kalau misalnya memang dalam hasil asesmen menunjukkan bahwa orang tuanya itu memang belum kompeten, memang harus dicari itu upaya apakah harus ada nanti yang mendampingi dan sebagainya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id