Guru Kimia SMA Plus Budi Utomo Makassar dan anak muridnya. Medcom.id/Renatha Swasty
Guru Kimia SMA Plus Budi Utomo Makassar dan anak muridnya. Medcom.id/Renatha Swasty

Buah Manis SMA Plus Budi Utomo Makassar 'Keras Kepala' Ikut Sekolah Penggerak

Renatha Swasty • 22 Juni 2022 17:35

Arif menyebut pemberian materi juga diberikan se-asyik mungkin. Dia menerapkan jeda istirahat bila melihat anak-anak sudah kelelahan.
 
Dede mengaku cara-cara ini membuat motivasi belajar makin meningkat. Bahkan, tingkat kehadiran di kelas turut meningkat.
 
"Motivasi anak-anak tinggi. Dulu sering ada ketidakhadrian, sekarang 95 persen aktif paling tidak hadir karena sakit, setiap hari motivasi mereka belajar sangat tinggi," beber Dede.

Hal itu juga diakui siswa Kelas X peminatan Kimia, Biologi, dan Sosiologi, Kirana Frizky Amelia. Dia mengaku sangat senang belajar Kimia meskipun bukan pelajaran yang mudah.
 
"Seru kalau Pak Fahri yang ngajar," beber Kirana.
 
Siswa juga didorong menjadi agen perubahan. SMA Plus Budi Utomo memilih 20 orang sebagai agen perubahan khususnya untuk kekerasan di sekolah. Mereka bertugas mengampanyekan soal anti bullying.
 
Tak cuma itu, siswa juga disiapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Dede mengaku tak semua siswa di sekolahnya bisa melanjutkan jenjang perguruan tinggi selepas SMA.
 
Namun, pihaknya menyiapkan sejumlah kegiatan bagi siswa seperti menjahit. "Itu ada sertifikatnya dari Kementerian Ketenagakerjaan yang bernilai tinggi. Jadi, mereka bisa bermanfaat buat masyarakat," beber dia.
 
Dede senang keputusannya mengikuti Sekolah Penggerak berbuah manis. Apalagi, visi misi Sekolah Penggerak sama dengan Yayasannya sebagai boarding school (pesantren), yakni pembangunan karakter.
 
"Sebelumnya indikator harus tercapai, bisa enggak bisa harus ikutin. Siswa stres, beban berat menyelesaikan tugas sehingga dipaksakan di level itu. Di Kurikulum Merdeka kita melihat setelah asesmen pemetaan potensi, pembelajaran berdasarkan fase. Peserta didik lebih fleksibel, guru harus memberikan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik," beber Dede.
 
Baca: Fantastis! 140 Ribu Sekolah Mendaftar untuk Menerapkan Kurikulum Merdeka
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan