Melansir laman Akupintar, pecahan adalah bagian dari satu keseluruhan suatu kuantitas tertentu. Bilangan pecahan ditulis dalam bentuk a/b, di mana a merupakan pembilang dan b adalah penyebut.
Pembilang merupakan bilangan yang dibagi dan letaknya di atas, sedangkan penyebut ialah bilangan yang membagi dan letaknya di bawah. Bentuk pecahan yang demikian disebut sebagai pecahan biasa.
Selain pecahan biasa, terdapat jenis-jenis bilangan pecahan lain. Berikut ulasannya:
1. Pecahan campuran
Pecahan campuran ialah gabungan bilangan bulat dengan pecahan biasa. Bilangan bulat ini terletak sebelum pecahan biasa. Contoh pecahan campuran antara lain 1½, 2¾, 3?⁄?, dan sebagainya.2. Pecahan desimal
Pecahan desimal merupakan pecahan yang menggunakan tanda koma setelah bilang bulat pertama. Jumlah angka setelah koma biasanya tidak dibatasi, bisa berjumlah satu, dua, bahkan tak terhingga.Jika dikonversi menjadi pecahan biasa, nilai pecahan desimal memiliki penyebut khusus. Nilai tersebut biasanya kelipatan sepuluh, mulai dari sepuluh, seratus, seribu, dan seterusnya. Contoh pecahan desimal antara lain 0,6; 0,75; dan lain-lain.
3. Pecahan Persen dan Permil
Sesuai namanya, pecahan persen merupakan pecahan yang menggunakan tanda persen (%) setelah bilangan bulat. Nilai persen setara dengan per seratus dalam pecahan biasa.Selain persen, ada pula pecahan permil (‰) yang menggunakan tanda permil setelah bilangan bulat. Nilai permil setara dengan per seribu dalam pecahan biasa.
Adapun contoh pecahan persen dan permil di antaranya 1%, 35%, 125‰, dan sebagainya.
Operasi Hitung Pecahan
Sama seperti bilangan cacah, pecahan juga bisa dioperasikan dalam perhitungan, seperti pertambahan dan pengurangan, serta perkalian dan pembagian. Namun, tentunya cara mengerjakan operasi hitung pada pecahan berbeda dengan bilangan cacah.Terdapat beberapa aturan atau urutan pengerjaan pecahan. Operasi hitung pecahan mesti dimulai dari pangkat/akar, tanda kurung, perkalian/pembagian, kemudian barulah penjumlahan/pengurangan.
Selain itu, berikut langkah-langkah mengerjakan operasi hitung pecahan:
1. Penjumlahan dan Pengurangan
Cara mengerjakan operasi hitung yang satu ini cukup mudah. Pertama, samakan terlebih dahulu jenis pecahan, baik itu pecahan biasa, pecahan campuran, persen atau pecahan desimal.Kedua, jika pecahan diubah ke dalam pecahan biasa, dan pecahan tersebut berbeda penyebutnya, maka perlu disamakan terlebih dahulu penyebutnya.
Ketiga, karena penjumlahan dan pengurangan kedudukannya sama, maka lakukan operasi penjumlahan dan pengurangan secara berurutan dari kiri ke kanan, kemudian sederhanakan.
Contoh soal 1
Hasil dari 1/2 + 3/4 adalah…Pembahasan:
Karena kedua pecahan tersebut memiliki penyebut yang berbeda, maka samakan dulu penyebutnya dengan cara mencari KPK. Dalam soal ini, KPK dari penyebut 2 dan 4 adalah 8.
Kemudian, jumlahkan pembilangnya, sehingga:
1/2 + 3/4 = (1+3)/8 = 4/8
Contoh soal 2
Hasil dari 4/2 - 1/2 adalah…Pembahasan:
Kedua pecahan itu memiliki penyebut yang sama, sehingga dapat langsung dikurangkan pembilangnya:
4/2 - 1/2= (4-1)/2 = 3/2
2. Perkalian
Pada perkalian pecahan, penyebutnya tidak perlu disamakan terlebih dahulu. Perkalian pecahan dilakukan antarpembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.Contoh soal
3/5 × 3/4 = (3×3)/(5×4) = 9/203. Pembagian
Posisi bilangan pecahan pada akhir operasi pembagian harus dibalik, di mana pembilang menjadi penyebut dan penyebut menjadi pembilang. Setelah itu, tanda bagi diubah menjadi tanda kali.Kemudian, cara menghitungnya sama dengan operasi perhitungan. Kalikan pembilang pecahan pertama dengan penyebut pecahan kedua, serta penyebut pertama dengan pembilang kedua.
Contoh soal
Tentukan hasil dari 4/5 : 4/3 =...
Pembahasan:
Pertama, ubah posisi pecahan 4/3 menjadi 3/4 . Kemudian, ubah tanda bagi menjadi kali, sehingga perhitungannya menjadi:
4/5 × 3/4 = 12/20
Demikianlah pembahasan mengenai bilangan pecahan, mulai dari pengertian, jenis, dan cara mengerjakan operasi hitungnya. Tidak sulit, bukan? (Nurisma Rahmatika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News