Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan FK-KMK UGM, Lina Choridah, menyebut pencapaian ini menjadi tantangan untuk dapat terus berusaha meningkatkan ranking FK-KMK UGM di tingkat nasional maupun internasional semakin lebih baik lagi.
“Keberhasilan ini bisa menjadi suatu pencapaian yang membanggakan, namun juga sekaligus menjadi tantangan bagi kami di FK-KMK UGM untuk meningkatkan mutu dan reputasi kami dengan lebih baik lagi ke depannya,” kata Lina dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 3 mei 2024.
Lina mengatakan keberhasilan masuk ke peringkat dunia ini tidak lepas dari kegiatan Tri Dharma yang unggul dengan mengoptimalkan pemanfaatan data dan teknologi informasi, serta terintegrasi dalam Academic Health System untuk meningkatkan status kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat.
FK-KMK UGM sudah memiliki Kebijakan Strategis 2023-2027 yang salah satunya memuat internasionalisasi dan penolok ukur dengan institusi program terkemuka di dunia. Terutama untuk menunjang program-program berbasis teknologi kedokteran dan kesehatan yang berorientasi transdisiplin dan bersifat translasional.
“Untuk mendukung hal tersebut, FK-KMK UGM telah menjadi penyelenggara riset yang mendukung terciptanya publikasi berkualitas tinggi, memberikan dampak positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar dia.
Lembaga QS WUR menggunakan lima indikator untuk menilai peringkat bidang studi terkait dengan reputasi akademik, reputasi lulusan, sitasi per jurnal ilmiah, indeks produktivitas, dan dampak hasil publikasi, serta kerja sama publikasi internasional.
Pada bidang akademik, FK-KMK mempunyai berbagai program penunjang salah satunya inovasi pada guest lecture. “Di masa lampau, kegiatan guest lecture hanya melibatkan narasumber dari luar. Namun, saat ini kami menghadirkan terobosan dengan melakukan kolaborasi dengan universitas atau lembaga tempat narasumber berasal,” papar dia.
FK-KMK UGM juga melakukan perbaikan kurikulum berkelanjutan sebagai langkah percepatan pencapaian kompetensi mahasiswa. Berbagai upaya tersebut meliputi mengidentifikasi kebutuhan program pendidikan, menentukan hasil atau capaian pembelajaran, isi kurikulum terlebih dahulu disepakati oleh tim perancang, dilakukan evaluasi dari kurikulum, penetapan strategi pendidikan, metode pembelajaran, dan metode penelitian, mengkomunikasikan kepada seluruh stakeholder, menciptakan lingkungan belajar yang tepat, dan melibatkan penjaminan mutu yang ketat.
Lina mengatakan untuk mendorong publikasi riset berbagai pengembangan fasilitas riset dan optimalisasi fasilitas-fasilitas bersama telah dilakukan di FK-KMK UGM. “Hibah penelitian telah diprioritaskan pada RKAT dan dari kami juga menambah support seperti langganan layanan proofread dan grammar check,” papa dia.
Dia menjelaskan dalam rangka memperkuat reputasi lulusan FK-KMK UGM terus memperkuat lingkungan akademik untuk menjamin lulusan berkualitas dan mendorong pengembangan keilmuan. Saat ini, sebanyak 8 persen dari civitas akademik di FK-KMK UGM telah mencapai tingkat guru besar.
“Dari total 645 sivitas akademik, sekitar 47,1 persen juga telah mencapai gelar doktor, sementara sebanyak 20,5 persen telah menjabat sebagai SP2 atau konsultan,” ujar dia.
Selain itu, alumni FK-KMK UGM juga mendapatkan kegiatan pengembangan lainnya yang bermanfaat untuk mahasiswanya. Kegiatan seperti annual scientific meeting dilaksanakan dengan mengundang alumni dari berbagai bidang profesi seperti research, dosen, dan yang bekerja di industri.
Hal ini sejalan dengan kebijakan untuk meningkatkan peran alumni dan mitra strategis lain dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Di kedokteran sendiri, sesama lulusan dianggap saudara dan sudah tercantum juga pada sumpah dokter,” ujar Lina.
Baca juga: Terbaik di Indonesia, 3 Prodi FMIPA UGM Ini Juga Masuk Ranking 459-610 Dunia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News