"Dengan ini kami mencoba mengintegrasikan pendidikan teknologi dan coding ke dalam kurikulum yang ada di sekolah," kata inisiator Koding Next, Marek Kaminski, di The Langham, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024.
Marek menegaskan pengenalan pemrograman di sekolah sangat penting. Mengingat, tantangan teknologi dalam dunia pendidikan ke depan.
Ia menyebut platform ini memberikan pengalaman pembelajaran menarik bagi siswa. "Mulai dari menggunakan konten video, artificial intelligence, virtual reality, dan perangkat lunak pendukung lainnya," jelas dia.
Founder of Stemi, Slobodan Velikic, yakin platform ini bakal membuka pintu masa depan pendidikan. Anak dibekali memiliki potensi menjadi inovator kuat di bidang teknologi.
"Kami yakin ini menjadi investasi di dunia pendidikan, kita cocokkan kurikulumnya, dan kita mendampingi guru," tutur dia.
Slobodan menyatakan pembelajaran terkait bahasa pemrograman seperti koding bukan hal menyeramkan. Bahkan, bahasa koding ke depan adalah bahasa paling familiar bagi seluruh maasyarakat dunia.
"Anda boleh saja kesulitan dalam mengerti dan berbahasa Indonesia, China, atau yang lain. Tapi Anda bisa saling mengerti bahasa koding dan bahasa koding ini akan menjadi satu bahasa yang digunakan bersama siapa pun Anda. Ini adalah bahasa masa depan yang perlu dipelajari, layaknya belajar matematika," ujar dia.
| Baca juga: 'Coding' Jadi Langkah Proaktif Bangun Literasi Digital Anak |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
