"Kita menyadari Fakultas Kedokteran akan menghasilkan dokter yang harus mengelola kasus-kasus (sakit) pasien, tidak mungkin kita belajar tanpa mengetahui, tanpa berkomunikasi, dan memeriksa pasien," kata Dekan Fakultas Kedokteran Unair. Budi Santoso di Surabaya, Rabu, 24 Maret 2021.
Untuk program sarjana di fakultas kedokteran Unair, pembelajaran tatap muka hanya dilakukan sebanyak 10% mahasiswa dalam satu angkatan. Yakni 25-30 orang dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Survei UNAIR: Indeks Kepercayan Kepada Presiden Mencapai 71%
Sedangkan mahasiswa lainnya akan mengikuti perkuliahan secara daring. Begitu juga dengan Dokter Muda Unair, yang menjalani masa koas (co-assistant) di rumah sakit, telah menjalani praktik secara langsung maupun melalui daring sejak 9 November 2020.
Jangka waktunya hanya 3-4 jam tanpa melakukan jaga malam dan jaga sore. Sementara itu, di Fakultas Farmasi mahasiswa dituntut menjalani praktik laboratorium, sehingga memerlukan perkuliahan tatap muka dengan jumlah yang terbatas dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Karena itu fakultas tersebut juga telah mulai menerapkan sistem perkuliahan hybrid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
