Ilustrasi. Pexel
Ilustrasi. Pexel

Mengenal Teks Laporan Hasil Observasi, Struktur dan Contohnya

Renatha Swasty • 10 Oktober 2023 18:37
Jakarta: Salah satu kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu menyusun laporan hasil observasi. Melalui kegiatan ini, siswa dapat langsung mengamati sendiri dan menulis sebuah pengamatan dari hasil observasi.
 
Sebelum menyusun teks laporan hasil observasi, kita harus menentukan objek yang akan kita observasi, menyusun jadwal observasi, melakukan observasi, mencatat data dan hasil observasi. Setelah itu, baru kamu dapat menyusunnya ke dalam sebuah teks.
 
Sebuah laporan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk teks tertulis maupun teks lisan. Sobat Medcom mungkin sering melakukan observasi atau pengamatan, tetapi belum memahami cara menyusun teks laporannya dengan baik.

Nah yuk kita kenalan lebih jauh dengan teks laporan hasil observasi berikut ini:

Pengertian teks laporan hasil observasi

Dikutip dari laman brainacademy.id, laporan adalah cara komunikasi oleh peneliti atau ahli untuk menyampaikan informasi. Sedangkan, observasi adalah suatu alat yang dipakai sebagai pengukur tingkah laku atau proses kegiatan objek yang sedang diamati.
 
Dalam kegiatan observasi, pengamat diharuskan mencatat fakta-fakta sesuai dengan apa yang ia lihat dan dengar di lapangan. Sehingga, teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisikan penjabaran umum atau melaporkan sesuatu sesuai dengan hasil pengamatan dari lapangan.
 
Apabila merujuk KBBI, teks laporan hasil observasi adalah naskah berupa kata-kata asli dari penulis. Jenis teks ini bisa menggambarkan atau mendeskripsikan berbagai macam hal, mulai dari benda, tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia, bahkan peristiwa.

Struktur teks laporan hasil observasi

Dikutip dari e-Modul Direktorat Pembinaan SMA, struktur teks laporan hasil observasi dibagi menjadi dua. Berikut penjelasannya:

1. Pernyataan umum/klasifikasi

Ini berisi tentang informasi/pengertian mengenai sesuatu yang dibahas atau hasil pengamatan yang telah dilakukan. Bagian ini dapat diartikan juga sebagai pembuka karangan secara umum dengan menjelaskan pergolongan/klasifikassi tentang objek yang hendak dilaporkan.
Seperti benda, tumbuhan, lingkungan, organisme, hewan, fenomena social, fenomena alam, dan lain sebagainya. Pada bagian ini, objek akan diklasifikasikan berdasarkan atas persamaan dan/atau perbedaannya.
 
Kemudian, kriteria tersebut digunakan untuk membedakan kelas, subkelalas, dan rincian yang lebih mendetail lagi.

2. Paragraf yang terdiri anggota/aspek yang dilaporkan

Pada bagian ini, berisi penjelasan rinci mengenai informasi yang akan disampaikan berdasarkan hasil pengamatan. Bagian ini juga akan diuraikan klasifikasi atau pergolongan secara runtut dari kelas yang besar hingga menjadi yang kecil (subkelas).
 
Misalnya, penggolongan diikuti rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau kepribadiannya.

Contoh teks laporan hasil observasi

Berikut contoh teks laporan hasil observasi tentang Taman Nasional Baluran dikutip dari laman Ruangguru:
 
Taman Nasional Baluran
 
Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa. Hutan di taman ini terdiri atas tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.  
 
Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam flora dan fauna serta ekosistem. Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis.
 
Di antara jenis tumbuhan di sini terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.
 
Tumbuhan lain, seperti asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).
 
Di taman ini juga terdapat 26 jenis mamalia di antaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas Taman Nasional Baluran.
 
Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung di antaranya termasuk yang langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
 
Taman nasional memiliki beragam manfaat berupa produk jasa lingkungan, seperti udara bersih dan pemandangan alam. Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan waktu yang sama.
 
Diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur pengalokasian sumber daya dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memerhatikan daya dukung lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
 
Nah itulah penjelasan soal teks laporan hasil observasi Semoga informasi ini bermanfaat yaa.
 
Baca juga: Teks Biografi Adalah: Pengertian, Unsur, dan Strukturnya
 

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan