"Saya banyak menemui remaja yang kesulitan dan mengalami depresi karena enggak selaras antara bakat dan minatnya. Sehingga dia berjuang keras sekali," ungkap Gustiana dalam siaran YouTube BSKAP Kemendikbudristek, Selasa, 19 November 2024.
Dia menekankan penyelarasan minat dan bakat sangat penting. Hal ini akan mendorong kesuksesan remaja di masa depan.
"Terutama bagi remaja akhir setelah dia lulus perguruan tinggi. Ketika dia tepat menyelaraskan minat dan bakatnya, potensi kegagalan atas kesuksesan yang mau dia raih itu bisa diminimalisir," tutur dia.
Minat dan bakat diklasifikasikan berbeda. Gustiana menjelaskan minat dan bakat memiliki arti berbeda.
| Baca juga: Psikolog Bagikan 3 Cara Mengenali Minat dan Bakat |
Gustiana menuturkan bakat adalah kemampuan atau potensi alami. Bakat adalah hadiah dari Tuhan.
"Bakat itu memang sudah dikasih Tuhan ke setiap diri kita masing-masing," kata Gustiana.
Bakat memudahkan setiap individu bisa belajar memahami sesuatu serta memiliki keterampilan tertentu. Sementara itu, minat digolongkan sebagai bentuk emosional atau suka atau tidak suka.
"Minat ini akan mendorong seseorang bisa memiliki motivasi yang tinggi untuk melakukan sesuatu," kata dia.
Gustiana turut menjelaskan penyelarasan minat dan bakat. Dia menyebut minat dan bakat adalah ketika seseorang memiliki bakat alami dalam sesuatu hal didorong dengan rasa suka terhadap satu hal tersebut.
"Sehingga mentalitasnya dia akan selaras terjaga," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
